dc.description.abstract | Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
metode AHP dan metode TOPSIS merupakan metode pengambilan keputusan
dengan banyak kriteria yang keduanya dapat dimanfaatkan untuk penentuan
supplier kayu sengon. Pada akhir perhitungan berdasarkan data yang telah
didapat, supplier A memiliki peluang terpilih sebagai supplier kayu sengon
terbaik dengan nilai prioritas global tertinggi yang didapat dari perhitungan
metode AHP sebesar 0,413 sedangkan supplier A pada metode TOPSIS memiliki
nilai preferensi tertinggi sebesar 0,747, dimana nilai perferensi yang didapat
memiliki kedekatan dengan solusi ideal positif dan memiliki jarak yang jauh
dengan solusi ideal negatif, sehingga tingkat kesalahan pada alternatif supplier A
sangat kecil dibandingkan dengan supplier B dan supplier C.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, metode AHP dan metode
TOPSIS memiliki penyelesaian yang berbeda, dimana alternatif terpilih pada
metode AHP dipilih melalui perbandingan berpasangan, sedangkan alternatif
terpilih pada metode TOPSIS dilihat berdasarkan alternatif dengan solusi ideal,
namun dari segi tahapan yang telah dilakukan, metode TOPSIS memiliki
penyelesaian yang lebih sederhana dibandingkan dengan metode AHP sehingga
dapat disimpulkan bahwa metode TOPSIS merupakan metode yang lebih praktis
pada permasalahan pemilihan supplier kayu sengon di PT. Papan Jaya, Lumajang. | en_US |