dc.description.abstract | Penelitian dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu mengolah data yang
diperoleh menjadi data urutan mesin dan waktu proses, menjadwalkan pencetakan
buku dengan menggunakan algoritma CDS dan algoritma NEH, serta
membandingkan hasil makespan yang diperoleh untuk membuat kesimpulan
berdasarkan perbandingan tersebut. Penjadwalan yang dilakukan melibatkan 5 buah
mesin dan menghasilkan 4 jenis buku. Setiap jenis buku diproses pada setiap mesin
yang sama dengan urutan yang seragam. Algoritma CDS menghasilkan faktor spliting
optimal sebanyak 6 kombinasi yaitu (7, 2, 2, 5), (7, 5, 2, 5), (7, 2, 5, 5), (7, 5, 5, 5), (7,
2, 7, 5) dan (7, 5, 7, 5) dengan urutan pekerjaan J4, J2, J1, J3 (buku doa-doa, buku
majmu syarif, buku yasin, juz „ama) serta nilai makespan berbeda untuk kasus idling
dan no-idling yaitu masing-masing adalah 509,2857 menit dan 528,1429 menit.
Sedangkan pada algoritma NEH menghasilkan faktor spliting optimal sebanyak 6
kombinasi yang sama seperti pada penerapan algoritma CDS dengan urutan pekerjaan
J4, J1, J3, J2 (buku doa-doa, buku yasin, juz „ama, buku majmu syarif) serta nilai
makespan berbeda untuk kasus idling dan no-idling yaitu masing-masing adalah
506,8857 menit dan 525,7429 menit. Sehingga penjadwalan produksi buku di
Percetakan Berkah Grafika yang lebih optimal adalah penjadwalan LSF pada kasus
idling menggunakan algoritma NEH dengan urutan pengerjaan produksi buku doadoa,
buku yasin, juz „ama, buku majmu syarif dengan 6 kombinasi spliting (7, 2, 2,
5), (7, 5, 2, 5), (7, 2, 5, 5), (7, 5, 5, 5), (7, 2, 7, 5), (7, 5, 7, 5) yang menghasilkan
makespan sebesar 506,8857 menit. | en_US |