dc.description.abstract | Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya (Riskiyani et al., 2013). Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terkena penyakit ini. Data WHO menunjukkan bahwa di Indonesia setiap tahun ditemukan 539.000 kasus baru TB BTA positif dengan kematian 101.000 jiwa (Depkes, 2010). Banyaknya angka kejadian dari penyakit TB paru di dunia khususnya Indonesia, akan timbul permasalahan seperti terapi yang lama dan kompleks, komplikasi penyakit serta banyak kekhawatiran lain yang dapat menimbulkan potensi munculnya depresi. Depresi merupakan satu masa tergangunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, 2010).
Penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh lamanya menderita penyakit Tuberkulosis paru terhadap tingkat depresi pada pasien di Puskesmas Sumbersari Kab. Jember. Metode Penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain survei analitik dan pendekatan cross sectional serta menggunakan teknik pengumpulan data yang mana penelitian dilakukan pada tanggal 12-25 Agustus 2014 di Puskesmas Sumbersari Kab. Jember. Pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling, sebanyak 30 sampel. Data diperoleh dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh responden.
Dari hasil penelitian berdasarkan hasil uji statistik Spearman Rho yang dihitung dengan program SPSS 22 didapatkan Significancy lama menderita Tuberkulosis paru
dengan tingkat depresi adalah sebesar 0,004 yang menunujukkan p 0,05>0,004 berarti Ho ditolak yang mana terdapat hubungan lama menderita Tuberkulosis paru dengan tingkat depresi pada pasien di Puskesmas Sumbersari Kab. Jember. Nilai korelasi Spearman sebesar -0,514 menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan sedang yang menunjukkan bahwa semakin lama menderita Tuberkulosis paru, maka gejala depresi akan semakin menurun. | en_US |