WUJUD KEARIFAN BUDAYA LOKAL MASYARAKAT USING KEMIREN DALAM MENDUKUNG PARIWISATA BUDAYA BANYUWANGI
Abstract
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta,
karsa, dan rasa. Kata budaya berasal dari bahasa Sangsekert buddayah yaitu
bentuk jamak kata buddi yang berarti budi dan akal manusia.dalam bahas inggris
kebudayaan disebut dengan cultur yang berasal dari bahasa Latin Colore yaitu
mengelolah atau mengerjakan.
Nilai kearifan lokal mengandung kebaikan bagi kehidupan. Dalam bingkai
kearifan lokal antar individu dan antar kelompok masyarakat saling melengkapi
bersatu, berinteraksi dengan Memelihara nilai dan norma sosial yang berlaku.
Kearifan lokal selalu berhubungan dengan nilai dan norma yang terkandung.
Desa Kemiren kaya akan budaya dan kesenian yang dimilikinya. Banyak
keistimewaan di desa kemiren, terdapat wujud kearifan lokal yang dimiliki desa
Kemiren, budaya yang masih kental, arsitektur rumah usingya masih dapat kita
jumpai, keramahan dari masyarakatnya dalam menyambut tamu yang berkunjung
dan juga memiliki makanan khas desa Kemiren yaitu Pecel Pithik.
Selain makanan khasnya, Kemiren memiliki sebelas Kesenian yang juga
menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung sebelas kesenian tersebut
adalah Gandrung, Barong, Gedhogan, Kuntulan, Burdah, Angklung Caruk,
Angklung Paglak, Mocoan Luntar Yusuf, Tabuhan Bonang, Jaran Kencak dan
Tarian Daerah. Salah satu dari kesenian yang dimiliki desa Kemiren yaitu Barong
menjadi icon dari desa wisata adat Using Kemiren. Kemiren juga memiliki dua
upacara adat besar yang wajib dilaksanakan oleh masyarakat Kemiren, sehingga
membuat penulis tertarik mengambil objek penelitian / praktek kerja nyata di desa
Kemiren.