dc.description.abstract | Ketidakpastian jumlah dan waktu permintaan pelanggan mendorong
adanya banyak perusahaan melakukan pengendalian persediaan. Pengendalian
persediaan digunakan perusahaan untuk meminimalkan biaya produksi dan
mengatur kelancaran penyediaan bahan baku proses produksi perusahaan tersebut.
Objek penelitian ini adalah Usaha Mebel Soedirman Jember yang memiliki
model persediaan dependent. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis
metode Material Requirement Planning (MRP) yang diawali dengan
menganalisis jadwal produksi induk, struktur produk dan daftar kebutuhan
bahan, serta diakhiri dengan menganalisis besarnya jumlah pesanan optimal
untuk setiap bahan baku pada Usaha Mebel Soedirman Jember. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif. Produk yang dianalisis adalah produk Usaha
Mebel Soedirman Jember yaitu lemari, dipan, meja, dan kursi. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode
analisis data yang digunakan adalah peramalan permintaan dengan metode
time series, Material Requirement Planning (MRP), dan penentuan ukuran
lot optimal dengan teknik Lot for Lot software POM for Windows 3.Analisis
Material Requirement Planning (MRP) pada Usaha Mebel Soedirman Jember
dilakukan secara manual, karena jumlah komponen yang terlihat dalam
produksi relatif sedikit. Material Requirement Planning (Rencana Kebutuhan
Bahan) pada Usaha Mebel Soedirman Jember adalah sebagai berikut:
a) Pada proses produksi lemari, hari pertama mulai memesan kayu jati sehingga
tersedia pada hari ke- dua. Pada hari kedua dilakukakan pembentukan rangka
mentah sampai hari ke – lima, dimana selama pembentukan rangka mentah
terdapat beberapa proses produksi diantaranya pengukuran kayu, pemotongan
kayu, Pembentukan rangka penyusun lemari, pemasangan dek bagian belakang
lemari, pemasangan dek bagian samping kiri dan kanan lemari, pemasngan dek
bagian atas dan bawah lemari, pemasangan dek bagian dalam lemari,
pemasangan dek bagian depan dan kunci lemari sehingga pada hari ke – enam
rangka mentah lemari siap di haluskan . Pada hari ke - enam dilakukan
penghalusan rangka menggunakan rempelas, sekaligus memesan komponen
selak sebagai komponen penyusun plitur. Pada hari ketujuh selama 3 hari
dilakukan proses pemlituran. Pada hari ke – sepuluh produk lemari jadi telah
siap di jual atau disimpan di gudang. Proses ini di lakukan pada tanggal 1
Maret 2014 sampai tanggal 30 Maret 2014 selama 3 periode.
Dalam penentuan lot optimal, teknik yang digunakan adalah Teknik Lot
For Lot , merupakan teknik yang sesuai karena pembelian dan pemesanan produk
disesuaikan dengan struktur dan jumlah kebutuhan per produk sehingga tidak ada
komponen yang terbuang atau tersisa. Teknik ini sesuai untuk perusahaan dengan
produk perakitan yang mengoptimalkan penggunaaan bahan baku atau komponen. | en_US |