dc.description.abstract | Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan pada tubuh. Salah satu tindakan yang menimbulkan perlukaan adalah
pada terapi biopsi. Aspirin adalah obat kimia yang digunakan sebagai standar obat antiinflamasi. Obat kimia selalu memiliki
efek samping terhadap organ tubuh, sehingga selalu ada usaha mencari obat herbal. Salah satunya adalah daun Singkong
(Manihot esculenta) yang memiliki kandungan protein, vitamin C, flavonoid, saponin, tannin dan triterpenoid. Kandungan
tersebut diduga dapat mempercepat proses penyembuhan luka dengan melihat gambaran klinis dan histologis. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun Singkong (Manihot esculenta) dalam mempercepat proses
penyembuhan luka gingiva tikus. Subyek penelitian ini adalah tikus Wistar jantan dengan total 27 ekor yang dibagi menjadi 3
kelompok perlakuan dan masing-masing dibagi menjadi 3 subkelompok hari ke-1, ke-3 dan ke-7. Luka dibuat pada gingiva
anterior rahang bawah dengan punch biopsy berdiameter 2,5 mm. Dosis ekstrak yang digunakan untuk kelompok perlakuan
(P) sebesar 179,2 mg/KgBB tikus dan dosis Aspirin yang digunakan untuk kelompok kontrol positif (K(+)) sebesar 360
mg/KgBB tikus, sedangkan untuk kelompok kontrol negatif (K(-)) diberikan CMC Na 0,5%. Tikus didekaputasi pada hari
ke-1, ke-3 dan ke-7 pada setiap kelompok dan dibuat preparat histologi. Pengamatan dilakukan dengan melihat proses
penyembuhan luka secara klinis dan histologis antar kelompok. Pengamatan histologis dengan menggunakan mikroskop
cahaya binokuler dengan perbesaran 400x. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun Singkong (Manihot esculenta)
memiliki efek antiinflamasi yang mirip dengan obat kimia Aspirin, namun tidak mempercepat proses penyembuhan luka.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada daun Singkong berperan pada perbaikan kualitas jaringan ikat yang mendukung epitel
di atasnya sehingga luka tidak meninggalkan defek. | en_US |