dc.description.abstract | Penyakit pada jaringan periodontal dapat disebabkan oleh bakteri Porphyromonas gingivalis. Porphyromonas gingivalis
mempunyai LPS yang memicu peradangan (inflamasi). Ditandai dengan peningkatan produksi sel radang misalnya sel
makrofag yang dapat mengaktifasi MMPs sehingga meningkatkan kerusakan jaringan periodontal. Tanaman tradisional yang
dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif adalah daun pepaya (Carica papaya). Daun pepaya mengandung senyawa
aktif yaitu enzim papain dan flavonoid sebagai anti radang. Penelitian sebelumnya menyatakan enzim papain bekerja sama
dengan vitamin A, C dan E untuk mencegah radang, sedangkan flavonoid menghambat enzim siklooksigenase dan
lipooksigenase. Penghambatan kedua enzim tersebut diharapkan dapat menurunkan proses radang yang salah satunya
ditandai dengan penurunan jumlah sel-sel radang yaitu sel makrofag. Penelitian eksperimental pada tikus wistar jantan. 20
ekor tikus dibagi dalam lima kelompok yaitu kelompok I (kontrol), kelompok perlakuan (kelompok II, III, IV dan V) yang
diberi wire ligature pada gigi molar kiri rahang bawah dan induksi Porphyromonas gingivalis dengan konsentrasi 3x106 pada
sulkus gingiva seminggu 3x selama 3 minggu sebanyak 0,02ml. Kemudian kelompok III, IV dan V diberi ekstrak daun
pepaya muda masing-masing konsentrasi 25%, 50% dan 75% sebanyak 0,05ml sehari sekali selama 6 hari secara
intragastrik. Dekaputasi dilakukan pada hari ke-28 dilanjutkan pemrosesan preparat jaringan, pengecatan HE kemudian
dilakukan penghitungan jumlah sel makrofag. Data dianalisis dengan uji one way anova dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya muda dapat menurunkan jumlah sel makrofag secara signifikan
(p<0,05). Konsentrasi 75% mempunyai efek terbesar dalam menurunkan jumlah sel makrofag. Terdapat efek antiinflamasi
ekstrak daun pepaya muda berupa penurunan jumlah sel makrofag tikus wistar jantan | en_US |