dc.description.abstract | Karies gigi terjadi pada semua penduduk diseluruh dunia tanpa memandang golongan dan usia, termasuk penduduk
Indonesia. Prevalensi karies gigi di Indonesia berkisar 73,2%. Proses karies gigi merupakan kerusakan pada jaringan keras
gigi melalui suatu reaksi kimiawi oleh bakteri, dimulai dengan proses kerusakan pada bagian anorganik, kemudian berlanjut
pada bagian organik. Streptococcus mutans merupakan bakteri penyebab utama timbulnya karies gigi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun sirih merah terhadap S. mutans. Penelitian ini merupakan eksperimen
laboratoris dengan rancangan penelitian post only control design dengan uji Well diffusion method untuk mengetahui besar
daya hambat ekstrak sirih merah terhadap bakteri S. mutans. Dibagi dalam dua kelompok, kontrol (K) dan perlakuan (P).
Kelompok K terdiri chlorhexidine (kontrol positif) dan aquadest kontrol negatif). Kelompok P terdiri dari ekstrak sirih
merah konsentrasi 100%, 10%, 1%. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil
Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan pada semua kelompok p<0,05 dan hasil uji Mann-Whitney
menunjukan perbedaan yang signifikan antar kelompok p<0,05 kecuali pada kelompok perlakuan konsentrasi 100% dan
kelompok kontrol positif (chlorhexidine 0,2%) p>0,05. Kesimpulan menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih merah (piper
crocatum) mempunyai kemampuan dalam menghamabat S. mutans dan ekstrak daun sirih merah dengan konsentrasi 100%
mempunyai keefektifan yang sama dengan chlorhexidine 0,2% sebagai kontrol positif, serta konsentrasi minimal ekstrak
daun sirih merah dalam menghambat S, mutans terdapat pada konsentrasi 1%. | en_US |