Show simple item record

dc.contributor.authorEric Vega Dewanto
dc.date.accessioned2014-09-17T01:30:16Z
dc.date.available2014-09-17T01:30:16Z
dc.date.issued2014-09-17
dc.identifier.nimNIM060810101320
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59305
dc.description.abstractPertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember pada tahun 2011 tercatat sebesar 7 persen. Hal itu dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan sektor ekonomi yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sektor ekonomi yang memberikan kontribusi paling besar adalah sektor pertanian. Sektor pertanian masih menjadi sektor basis di Kabupaten Jember. Namun pertumbuhan sektoralnya terus mengalami penurunan. Pertumbuhan sektoral yang paling memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Angka pertumbuhannya mencapai 10,66 persen. Dari permasalahan tersebut terjadi pergeseran sektor ekonomi unggulan yang semula sektor primer menjadi sektor tersier. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang besarnya tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi di Kabupaten Jember dengan menggunakan analisis Indeks Williamson lalu untuk mengetahui pengaruh ketimpangan pendapatan antar wilayah dan kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember digunakan analisis Regresi Linier Berganda. Dengan data PDRB dan pertumbuhan Kabupaten Jember tahun 2007 – 2011, data jumlah penduduk, kepala keluarga dan kepala keluarga miskin Kabupaten Jember tahun 2006, data kesenjangan ekonomi tiap kecamatan tahun 2007 - 2011 di Kabupaten Jember, data kemiskinan tiap kecamatan tahun 2007 - 2011 di Kabupaten Jember, data pertumbuhan ekonomi tiap kecamatan tahun 2007 - 2011 di Kabupaten Jember yang didapat dari Badan Pusat Statistik. viii Dari hasil analisis Indeks Williamson didapat bahwa hasil pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Jember dari tahun 2007 – 2011 menghasilkan sebaran distribusi pendapatan masyarakat yang relatif merata di antara kecamatan yang ada di Kabupaten Jember, meski ada empat kecamatan yang memiliki nilai Indeks Williamson yang tinggi dibandingkan dengan kecamatan yang lain, yaitu Kecamatan Kaliwates dengan Indeks Williamson rata – rata 0,298, Kecamatan Sumbersari dengan nilai Indeks Williamson rata – rata 0,251, Kecamatan Patrang dengan nilai Indeks Williamson rata – rata 0,184 dan Kecamatan Ambulu dengan nilai Indeks Williamson rata – rata 0,119. Berdasarkan analisis Regresi Linier Berganda, nilai konstanta dari nilai regresi adalah 0,48 yang berarti bahwa kenaikkan sebesar 0,48 terjadi jika ada pengaruh dari kesenjangan pendapatan antar wilayah dan kemiskinan. Koefisien regresi kesenjangan pendapatan antar wilayah adalah 0,31 yang berarti bahwa setiap kenaikkan kesenjangan pendapatan antar wilayah sebesar satu rupiah, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,31 dengan asumsi variabel lain tetap. Koefisien regresi kemiskinan adalah sebesar 0,0000146 yang berarti bahwa setiap kenaikan kemiskinan sebesar satu, maka akan menambah pertumbuhan ekonomi sebesar 0,0000146 dengan asumsi variabel lain tetap.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060810101320;
dc.subjectKetimpangan Pendapatan Antar Wilayah, Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomien_US
dc.titleANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DAN KEMISKINAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record