dc.description.abstract | Latar belakang: Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga mengalami peningkatan populasi lansia dari tahun ke tahun. Faktor psikologis seperti anxiety mempunyai kontribusi yang besar dalam menentukan asupan makan dan status gizi lansia. Prevalensi malnutrisi pada lansia telah mencapai level yang signifikan.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara anxiety dengan asupan makan dan status gizi lansia di kabupaten Jember.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan terhadap lansia di kecamatan Sumbersari kabupaten Jember yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek penelitian berjumlah 120 orang. Anxiety diukur dengan form trait-manifest anxiety scale (T-MAS), asupan makan dengan metode semi quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ) dan status gizi ditentukan berdasarkan body mass armspan (BMA). Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistik.
Hasil: Ada hubungan yang bermakna antara anxiety dengan status gizi lansia di kecamatan Sumbersari kabupaten Jember (p=0,028). Lansia dengan anxiety sedang cenderung memiliki status gizi lebih dan status gizi kurang (OR=2,12). Ada hubungan yang bermakna antara anxiety sedang dengan asupan makan lebih dan kurang pada lansia di kecamatan Sumbersari kabupaten Jember (p=0,022; OR=3,21). Ada hubungan yang bermakna antara asupan makan dengan status gizi lansia di kecamatan Sumbersari kabupaten Jember (p=0,001). Lansia yang memiliki asupan makan lebih dan kurang cenderung memiliki status gizi lebih dan status gizi kurang (OR=2,54).
Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara anxiety dengan status gizi. Ada hubungan yang bermakna antara anxiety dengan asupan makan, dan ada hubungan yang bermakna antara asupan makan dengan status gizi. | en_US |