Show simple item record

dc.contributor.authorAnantara Yunif, Fradana
dc.contributor.authorSugiyanto
dc.contributor.authorIndriastuti, Suyani
dc.date.accessioned2014-08-19T01:34:39Z
dc.date.available2014-08-19T01:34:39Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58969
dc.description.abstractPemilu 2011 diadakan pemerintah Nigeria untuk memilih presiden sebagai pengganti presiden Umaru Yar'Adua yang meninggal dunia karena sakit. Hasil pemilu 2011 akhirnya menghasilkan Goodluck Jonathan sebagai pemenang dengan perolehan suara mencapai 59 persen mengungguli pesaing muslim dari wilayah utara Muhammadu Buhari yang hanya meraih 32 persen suara. Namun, Buhari menuding kemenangan Jonathan ini sarat kecurangan. Maka, sebagai aksi protes, para pendukung Buhari mengobarkan kekerasan di beberapa negara bagian di Nigeria utara, melukai dan menewaskan ratusan orang. Muhammadu Buhari dan pendukungnya mempermasalahkan hasil pemilu, pasalnya ada perbedaan yang tajam dalam perhitungan suara di wilayah utara dan selatan. Menurut teori konflik internal dari Michael E Brown, konflik politik di Nigeria ini dipicu oleh faktor terpilihnya Goodluck Jonathan sebagai presiden pada pemilu 2011, padahal seharusnya menurut kesepakatan antara beberapa partai politik disana, calon yang menjabat sebagai presiden adalah dari kelompok yang beragama Islam. Namun sebenarnya ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab konflik politik di Nigeria, seperti struktur, politik, sosial dan ekonomien_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.relation.ispartofseriesArtikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa;
dc.subjectNigeriaen_US
dc.subjectPemiluen_US
dc.subjectKonfliken_US
dc.titleKonflik Politik Pasca Pemilu 2011 Di Nigeriaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record