dc.description.abstract | Klasifikasi genotipe sebagai genotype stabil atau tidak stabil penting dalam pemuliaan tanaman. Klasifikasi dapat memanfaatkan pendekatan parametrik ataupun nonparametrik. Salah satu yang paling favorit dan kuat dari pendekatan parametrik adalah model AMMI yang menghasilkan Biplot untuk memvisualisasikan stabilitas dan kemampuan beradaptasi. Namun pendekatan ini memerlukan asumsi yaitu normalitas dan homogenitas varians. Di sisi lain, metode Huehn sebagai salah satu pendekatan non - parametrik yang didasarkan pada peringkat genotipe tidak tergantung pada asumsi distribusi statistik. Mengevaluasi kinerja kedua pendekatan tersebut sangat penting untuk mengkarakterisasi sifat statistiknya. Dengan simulasi, dapat dievaluasi ketahanan dari keduanya terhadap adanya pencilan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Model AMMI lebih sensitif terhadap adanya pencilan daripada Huehn, meskipun persentase outlier rendah. Sementara Huehn memiliki ketahanan yang baik. Sayangnya, Huehn cenderung untuk menyimpulkan genotipe stabil dengan uji chi -square konservatif. Hampir semua genotipe yang diuji diputuskan sebagai genotipe yang stabil oleh metode Huehn. Ada cara mudah untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan membuat peringkat S1 dan S2. Dengan membuat peringkat tersebut, kita dapat melihat stabilitas masing-masing genotipe relatif kepada yang lain. | en_US |