dc.description.abstract | Nyeri merupakan pengalaman yang multidimensional. Umumnya kebanyakan penyakit kronis selalui disertai dengan nyeri. Nyeri kronik dapat disebabkan oleh inflamasi dengan patofisiologi yang berhubungan dengan aktivitas reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) subunit 2B (NR2B). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak jahe terhadap histologi spinal cord dan otak pada keadaan nyeri kronik akibat inflamasi.
Dua puluh lima mencit terbagi menjadi lima kelompok, yaitu sham, kontrol negatif, minyak jahe dosis 25,50 dan 100 mg/kgBB. keadaan inflamasi diinduksi oleh injeksi intraplantar CFA (Completed Freud's Adjuvants). Minyak jahe diberikan secara per oral sehari sekali selama tujuh hari, pada hari ketujuh setelah induksi CFA. Waktu ketahanan terhadap stimulus panas diukur pada hari ke 0, 1, 3, 5, 7, 8,10, 12 dan 14 setelah induksi. Tebal plantar diukur pada hari ke 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12 dan 14 setelah induksi. Histologi bagian spinal cord dan otak diamati menggunakan pewarnaan haematoxyllin-eosin.
Pemberian minyak jahe meningkatkan waktu ketahanan terhadap stimulus panas secara signifikan dibandingkan kontrol. Secara histologi, minyak jahe menurunkan sel inflamatori, menurunkan vasodilatasi dan meningkatkan bentukan neuron pada spinal cord dan otak dibandingkan dengan kontrol.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian minyak jahe meningkatkan waktu ketahanan terhadap stimulus panas serta memperbaiki histologi spinal cord dan otak mencit dengan nyeri inflamasi setelah induksi CFA. | en_US |