dc.description.abstract | Biji saga (Abrus precatorius) dan biji pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman yang secara tradisional digunakan sebagai kontrasepsi pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antifertilitas dari fraksi n-heksana, fraksi kloroform, dan fraksi methanol biji saga dosis 75 mg/kg bb, dan fraksi-fraksi yang sama dari biji papaya dosis 100 mg/kg bb yang diberikan pada tikus jantan galur Wistar. Parameter yang digunakan adalah jumlah, motilitas, morfologi, viabilitas sperma, bobot organ reproduksi, dan kadar testosteron. Semua bahan uji diberikan selama 20 hari secara peroral. Data jumlah, kualitas sperma, bobot organ reproduksi, dan kadar testosterone diuji secara statistik menggunakan Anava dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil peneltian menunjukkan bahwa pemberian fraksi-fraksi biji saga dosis 75 mg/kg bb memberikan penurunan yang signifikan terhadap jumlah dan kualitas sperma dan kadar testosteron, serta bobot epididimis, prostat dan vesika seminalis, namun yang paling efektif adalah fraksi methanol. Pemberian fraksi-fraksi biji papaya memberikan penurunan yang signifikan pada jumlah dan kualitas sperma, namun tidak menurunkan kadar testosteron dan bobot organ reproduksi kecuali pada fraksi kloroform. Secara umum fraksi biji pepaya yang paling efektif sebagai antifertilitas adalah fraksi kloroform dosis 100 mg/kg bb. | en_US |