Show simple item record

dc.contributor.authorSoekarto
dc.contributor.authorMohammad Hoesain
dc.contributor.authorMahriani
dc.date.accessioned2014-08-14T02:21:19Z
dc.date.available2014-08-14T02:21:19Z
dc.date.issued2014-08-14
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58856
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jemberen_US
dc.description.abstractPenelitian Keandalan Bakteri Pasteuria penetrans Sebagai Agens Pengendali Hayati Nematoda Puru Akar Meloidogyne incognita Pada Tanaman Kopi (Coffea arabica) dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan alternatif pengendalian nematoda puru akar yang efektif, efisien, murah serta aman bagi lingkungan, hewan piaraan dan manusia yaitu menggunakan bakteri P. penetrans dengan produksi massal di laboratorium baik secara in vivo maupun in vitro yang nantinya dapat digunakan sebagai usaha pembuatan formulasi nematisida biologis (bionematisida) Target yang akan dicapai pada tahun pertama adalah memperoleh bahan sebagai media dalam isolasi dan produksi massal bakteri P. penetrans baik secara in vivo maupun in vitro, mendapatkan bakteri P. penetrans yang virulen dan tingkat patogenisitasnya (pelekatan) yang tinggi untuk mengendalikan nematoda puru akar (NPA) M. incognita. Rencana penelitian dilaksanakan selama dua tahun dimulai pada bulan April 2013 sampai dengan April 2015 dengan pengambilan sampel tanaman inang di wilayah Madiun, Ngawi, Jember dan Bondowoso, akan tetapi kegiatan penelitian dipusatkan di Laboratorium Nematologi – Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Fakultas Pertanian Universitas Jember Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian laboratorium, penggunaan zat-zat yang dapat digunakan sebagai media dalam produksi massal bakteri P. penetrans, selanjutnya dicoba uji virulensi dan patogenisitas/keandalan bakteri di laboratorium sehingga diperoleh bahan dasar bionematisida dalam pengendalian nematoda puru akar M. incognita. Penggunaan bahan tersebut serta metode penerapan dalam pencegahan dan pengendalian terhadap nematoda puru akar M. incognita perlu diperbarui dan diintensifkan. Pola percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, Rancangan Acak Kelompok, Rancangan Acak Lengkap berfaktor dengan 2 faktor yaitu 5 level populasi NPA dan 5 level kerapatan inokulum bakteri P. penetrans Hasil yang telah dicapai pada tahun pertama ini adalah : Perbanyakan NPA M. incognita pada tanaman inang (tomat) didapat puru, NPA dan masa telur yang sangat banyak sebagai rearing untuk inokulum awal. Survai beberapa tanaman inang NPA serta asosiasinya dengan bakteri Pp pada beberapa lokasi pertanaman yaitu Madiun, Ngawi, Jember dan Bondowoso diperoleh bahwa tidak semua tanaman inang ditemukan puru dan nematoda. Sedangkan uji biologi memberikan hasil bahwa dalam tanah pada semua lokasi yang di survai di dapat puru dan nematoda puru, berarti bahwa penyebaran NPA luas. Inokulasi dengan inokulum M. incognita dan Pasteuria penetrans (Pp) terhadap tanaman kopi Arabika memberikan informasi bahwa Sidik ragam pada parameter peningkatan tinggi tanaman, jumlah cabang serta berat basah akar kopi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan Sidik ragam pada parameter peningkatan jumlah daun ditemukan perbedaan yang nyata terutama pada sumber variasi perlakuan dan interaksi jumlah NPA dan keraparan bakteri Pp. Jumlah puru dan jumlah nematoda pada akar tanaman kopi sedikit dan kecil dengan rata-rata jumlah puru 0,33-5,67 dan rata-rata jumlah nematoda 0,33-7,67 dan masih dalam Larva Stadium 3 (L3). Bakteri Pp tidak dapat berkembang seiring tidak berkembangnya NPA.en_US
dc.publisherFak.Pertanian'13en_US
dc.relation.ispartofseriesUPT;241
dc.subjectMeloidogyne incognitaen_US
dc.subjectPasteuria penetransen_US
dc.subjectkopien_US
dc.titleKeandalan Bakteri Pasteuria penetrans Sebagai Agens Pengendali Hayati Nematoda Puru Akar Meloidogyne incognita Pada Tanaman Kopi (Coffea arabica)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record