Akselerasi Daya Dukung E-Procurement dan Model Penumbuhan Iklim Usaha Daerah berbasis E-Gov
Abstract
Salah satu aplikasi E-Government dalam pelayanan public adalah Electronic Procurement (lelang elektronik) yang berusaha untuk memotong mata rantai birokasi dan membuat belanja sektor publik untuk lebih efektif dan efisien. Penelitian Terdahulu oleh Singer et al (2009) menunjukan bahwa e-Procurement mampu menghemat belanja pemerintah dan membuat proses pengadaan barang dan jasa lebih efisien dan murah. Sedangkan Othman et al.(2009) menunjukan bahwa walaupun e-Procurement bisa menjamin proses pengadaan barang dan jasa lebih transparan dan akuntabel, namun Pemerintah tetap harus melakukan pengawasan berkelanjutan dalam mencegah maupun mengawasi terjadinya korupsi melalui pemalsuan (fraught) dalam proses E –Procurement. Penelitian terkait e-Procurement (e-Proc) di Indonesia belum banyak dilakukan, sehingga penelitian yang akan dilakukan menjadi sangat signifikan untuk menemukan factor apa saja yang dapat menjadi daya dukung dan akselarasi pelaksanaan e-Procurement yang mampu menumbuh kembangkan iklim usaha daerah secara akuntable dan transparan. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mengetahui karakteristik inovasi layanan yang menjadi tahapan penting untuk mengetahui kapasitas daerah dalam mengelola aplikasi e-Gov pada pelayanan publik, sehingga dapat menentukan strategi yang tepat dalam memberikan daya dukung yang simultan pada pelaksanaan e-Procurement yang transparan, akuntabel dan mampu menjadi inisiator akselerasi tumbuh kembangnya iklim usaha daerah.