dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian yaitu post-test only control group design. Sampel yang digunakan adalah
gigi premolar satu rahang atas yang utuh, permukaan enamel bebas karies, tidak
terdapat kelainan gigi, dan tidak terdapat karang gigi atau kotoran lain. Sampel
berjumlah dua belas yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: kelompok kontrol (I),
dan dua kelompok perlakuan (II dan III). Pada kelompok I seluruh sampel direndam
dalam saliva buatan yang ditambahkan S. mutans selama 6 minggu. Pada kelompok
II, sampel di-bleaching dengan karbamid peroksida 10% selama 4 jam kemudian
direndam dalam saliva buatan yang ditambahkan S. mutans selama 20 jam dimana
perlakuan ini diberikan selama 6 minggu. Pada kelompok III, perlakuan yang
diberikan sama dengan kelompok II, tetapi bahan bleaching yang digunakan adalah
hidrogen peroksida 10%. Pada hari pertama minggu ke-4 dilakukan culture pada
media perendaman masing-masing kelompok untuk mengetahui bakteri tersebut
tumbuh dan berkembang biak. Setelah 6 minggu, sampel gigi dari tiap kelompok
dipotong secara transversal pada lingkaran terbesar mahkotanya untuk selanjutnya
dilakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan pembesaran 40x dan dilakukan
pengamatan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) dengan pembesaran 100x.
Secara klinis, hasil penelitian menunjukkan sampel pada kelompok perlakuan
(kelompok II dan III) warnanya lebih putih dibandingkan dengan kelompok kontrol
(kelompok I). Dan ketika dilakukan pemotongan, sampel pada kelompok II dan III
warnanya lebih putih daripada sampel kelompok I. Selain itu, pada pengamatan di
bawah mikroskop baik sampel kelompok II dan kelompok III pada permukaan
enamel teksturnya terlihat kasar, tidak rata, dan mengalami perlunakan. Pada
pengamatan menggunakan SEM pada kelompok I menunjukkan enamel rod yang
jelas, rata dan rapat sedangkan pada kelompok II dan III jarak antar enamel rod
melebar dan tidak jelas. Jarak antar enamel rod yang melebar menunjukkan adanya
porositas.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah gigi yang telah di-bleaching baik
dengan menggunakan karbamid peroksida 10% maupun hidrogen peroksida 10%
secara klinis terlihat lebih putih daripada gigi yang tidak di-bleaching, namun gigi
yang telah di-bleaching secara mikroskopis menjadi kasar, tidak rata dan enamel rod
menjadi melebar akibat lapisan enamel serta mengalami perlunakan oleh proses
demineralisasi bahan bleaching. | en_US |