Show simple item record

dc.contributor.authorNeno Twoellefag Yusenda
dc.date.accessioned2013-12-06T19:14:31Z
dc.date.available2013-12-06T19:14:31Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5844
dc.description.abstractPermesinan logam merupakan suatu kegiatan industri yang utama dalam pemotongan logam guna membentuk komponen atau peralatan mesin maupun lainnya. Untuk mempermudah kerja manusia dan untuk berproduksi secara cepat efektif dan ekonomis menjadi dasar untuk pengembangan perkakas dan mesin-mesin perkakas. Getaran yang terjadi pada mesin-mesin biasanya menimbulkan efek yang tidak dikehendaki; seperti ketidaknyamanan, ketidak tepatan dalam pengukuran atau rusaknya struktur mesin. Getaran terjadi karena adanya eksitasi baik yang berasal dari dalam maupun dari luar sistem akan tetapi efek getaran yang ditimbulkannya sangat tergantung dari frekuensi eksitasi tersebut dan elemen-elemen dari sistem getaran itu sendiri. Untuk meredam getaran yang terjadi dapat dilakukan dengan cara memasang sistem peredam dinamik pada sistem yang bergetar atau memasang sistem tersebut pada tumpuan yang baik sesuai dengan frekuensi eksitasinya. Pada kenyataanya sangat sulit untuk mendapatkan benda kerja dengan karakteristik geometri yang sempurna dan memperoleh hasil dengan kualitas tinggi dengan tanpa memperhatikan hal hal yang mempengaruhi proses permesinan. Oleh karena itu dalam suatu proses permesinan benda kerja banyak terjadi penyimpangan penyimpangan yang salah satu diantaranya disebabkan oleh parameter pemotongan itu sendiri. Karena itu pada pembahasan karya tulis ini mengetengahkan pada ”Getaran Pahat Yang Terjadi Pada Proses Pembubutan Baja ST42 akibat Panjang viii Pahat (Tool Overhang), Gerak Pemakanan dan Kecepatan Pemotongan yang Divariasikan”. Permasalahan yang diteliti adalah sejauh mana pengaruh parameter potong tersebut terhadap getaran pada benda kerja. Serta bagaimana setting parameterparameter tersebut agar dihasilkan nilai getaran yang lebih rendah. Metode yang dipakai untuk mencari pengaruh parameter potong terhadap getaran pada benda kerja adalah analisis regresi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari seberapa besar pengaruh parameter potong seperti panjang pahat (tool overhang), Gerak Makan dan Kecepatan Potong yang dapat digunakan untuk mengestimasi getaran pada pahat dan pengaruh paremeter potong baja ST42 pada proses bubut. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang Jalan Soekarno-Hatta nomor 09 Malang Jawa Timur pada bulan Oktober 2012. Penelitian ini adalah pengambilan data getaran pada pahat dari proses bubut. Penelitian disusun menurut percobaan dengan analisis regresi yaitu 27 kali percobaan. Dari hasil penelitian parameter potong bubut terhadap getaran pada pahat dapat diketahui nilai getaran paling rendah dan nilai getaran paling tinggi. nilai getaran paling rendah terjadi pada parameter panjang tool overhang 16mm, kecepatan potong 20 m/min, makan (f) 0,1 mm/langkah dengan nilai getaran sebesar 1,62 m/s2, dan nilai tertinggi terjadi pada parameter panjang tool overhang 24 mm, kecepatan potong 35 m/min, gerak makan (f) 0,3 mm/langkah dengan nilai getaran sebesar 5,06 m/s2. Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter potong yang paling berpengaruh. Parameter potong yang paling berpengaruh adalah panjang pahat (tool overhang), sedang parameter yang pengaruhnya paling kecil adalah gerak makanen_US
dc.relation.ispartofseriesNeno Twoellefag Yusenda;
dc.subjectProses Bubut akibat Variasi Panjang Pahat (Tool Overhang), Gerak Makan dan Kecepatan Potongen_US
dc.titleGETARAN PAHAT PADA PROSES BUBUT AKIBAT VARIASI PANJANG PAHAT (TOOL OVERHANG), GERAK MAKAN DAN KECEPATAN POTONGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record