dc.description.abstract | Pada penelitian ini filler atau penguat yang digunakan yaitu serat ampas tebu
dan matriks yang digunakan adalah polimer polypropylene (PP). Pencetakan
spesimen pengujian menggunakan mesin injection moulding di laboratorium teknik
mesin Politeknik Negeri Malang. Persentase massa ampas tebu yang digunakan
sebesar 0%, 2,5%, 5%, dan 10%. Pada tiap variasi dilakukan pengulangan sebanyak
10 kali. Serat dan PP ditimbang sesuai komposisinya dan dicampur secara merata.
Kemudian campuran dimasukkan kedalam mesin injection moulding pada temperatur
1800 C dan tekanan 8 bar. Komposit yang berupa spesimen uji tarik dan uji impact
selanjutnya diuji di laboratorium desain dan uji bahan teknik mesin Universitas
Negeri Jember.
Hasil pengujian tarik didapat pada persentase massa 0% hingga 5% nilai
kekuatan tarik mengalami peningkatan yaitu dari 0,651 N/mm2 menjadi 0,872 N/mm2
kemudian pada persentase 10% nilai kekuatan tarik mengalami penurunan menjadi
0,803 N/mm2. Sedangkan pada pengujian impact didapat Pada persentase massa 0%
hingga 5% nilai kekuatan impact mengalami peningkatan yaitu dari 0,303 joule/mm2
menjadi 0,477 joule/mm2 kemudian pada persentase 10% nilai kekuatan impact
mengalami penurunan menjadi 0,389 joule/mm2. Pada persentase massa serat ampas
tebu sebesar 5% diperoleh sifat mekanis yang paling baik dibanding persentase
lainnya. Diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi sebesar 0,872 N/mm2 dan nilai
kekuatan impact paling tinggi sebesar 0,477 joule/mm2. Dari pengamatan struktur
mikro dapat diketahui bahwa kegagalan atau cacat yang terjadi baik pada spesimen
uji tarik maupun spesimen uji impact adalah adanya void atau rongga, serat terlepas
atau fibers pull out akibat ikatan yang lemah antara matriks dan serat. | en_US |