Show simple item record

dc.contributor.authorEka Septiawan Ferydyanto
dc.date.accessioned2013-12-06T17:58:37Z
dc.date.available2013-12-06T17:58:37Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM081910101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5832
dc.description.abstractProses pembubutan untuk produksi barang maka sangat penting hasil produksi tersebut menghasilkan produk yang maksimal, produk tersebut harus benar-benar presisi atau sesuai dengan ukuran yang dikehendaki dan kehalusan juga harus maksimal dengan pekerjaan yang ekonomis. Salah satu syarat yang mempengaruhi kekasaran permukaan benda kerja pada proses pembubutan adalah variasi cairan pendingin.Menurut Nuret al. (2008) bahwa cairan pendingin pada proses pemesinan sangat berpengaruh terhadap kekasaran permukaan benda kerja sehingga dapat meningkatkan kualitas produk. Juga Rochim (2007) menyatakan bahwa dalam beberapa kasus cairan juga dapat menurunkan gaya potong dan memperhalus produk hasil pemesinan. Permasalahan yang diteliti adalah sejauh mana pengaruh parameter potong tersebut terhadap kekasaran pada benda kerja. Serta bagaimana setting parameterparameter tersebut agar dihasilkan nilai kekasaran yang lebih rendah. Metode yang dipakai untuk mencari pengaruh parameter potong terhadap kekasaran pada benda kerja adalah analisis regresi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari seberapa besar pengaruh parameter potong seperti debit cairan pendingin, putaran spindel, dan kedalaman pemakanan yang dapat digunakan untuk mengestimasi kekasaran pada benda kerja dan pengaruh paremeter potong baja ST 42 pada proses bubut. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang Jalan Soekarno-Hatta nomor 09 Malang Jawa Timur pada bulan April 2012. Penelitian ini adalah pengambilan data kekasaran pada benda kerja viii dari proses bubut. Penelitian disusun menurut percobaan dengan analisis regresi yaitu 27 kali percobaan. Dari hasil penelitian parameter potong bubut terhadap kekasaran pada benda kerja dapat diketahui nilai kekasaran paling rendah dan nilai log laju keausan paling tinggi. Nilai kekasaran paling rendah terjadi pada parameter potong log debit cairan pendingin (q) -2L/detik, log putaran spindel (n) 2,46 rpm, dan log kedalaman pemakanan (a) -0,30 mm dengan nilai log kekasaran 0,47 μm. Nilai log nilai kekasaran paling tinggi terjadi pada parameter potong log debit cairan pendingin (q)– 2,34 mm/putaran, log putaran spindel (n) 2,66 rpm, dan log kedalaman pemakanan (a) 0,17 mm dengan nilai log laju keausan 0,97μm. Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter potong yang paling berpengaruh. Parameter potong yang paling berpengaruh adalah debit cairan pendingin, sedang parameter yang pengaruhnya paling kecil adalah kedalaman pemakanan.en_US
dc.relation.ispartofseries081910101008;
dc.subjectProses Bubut Pada Baja St 42 Akibat Variasi Debit Cairan Pendinginen_US
dc.titleANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL PROSES BUBUT PADA BAJA ST 42 AKIBAT VARIASI DEBIT CAIRAN PENDINGINen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record