Show simple item record

dc.contributor.authorDenny Indrianto
dc.date.accessioned2013-12-06T17:47:38Z
dc.date.available2013-12-06T17:47:38Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM081910101052
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5830
dc.description.abstractMesin sekrap adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata, baik bertingkat, menyudut, dan alur.Hal itu disesuaikan dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Salah satu syarat yang mempengaruhi kehalusan permukaan penyekrapan adalah kecepatan potong dan sudut potong pahat, Besar kecilnya sudut potong pahat juga menentukan tingkat kehalusan permukaan. Selain kecepatan potong dan sudut potong pahat, kecepatan gerak makan pada mesin sekrap berpengaruh terhadap hasil permukaan benda kerja. Sehingga perlu diadakan penelitian tentang pengaruh sudut pahat (side rake angle),kecepatan potong, dan gerak makan. Pada proses sekrap dikenal berbagai macam parameter pemotongan seperti cutting speed, feeding dan depth of cut. Jenis material pahat akan berpengaruh terhadap pembentukan geram dan akan melibatkan beberapa parameter yaitu tekanan setempat yang tinggi, gesekan dan panas yang tinggi. Material pahat harus mampu menggabungkan kekuatan, tenaga, keuletan dan kekerasan, dan mampu menghambat kenaikan temperatur pemotongan. Kekasaran didefinisikan sebagai ketidakhalusan bentuk yang menyertai proses produksi yang disebabkan oleh pengerjaan mesin. Alat dan bahan yang digunakan adalah mesin sekrap BC 60-63, TR220 Portable Roughness Tester, gergaji,busur, jangka sorong, dan Baja St 37. Tempat dan waktu penelitian adalah Lab. Pemesinan universitas jember, Lab. Desain dan Uji Bahan polinema, dan waktu mulai dari Agustus sampai dengan September 2012. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan proses penyekrapan pada baja St 37 viii dengan model analisa varian dengan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Untuk analisis data digunakan analisa regresi. Setelah dilakukan penelitian dengan melakukan beberapa parameter dihasilkan data besar kekasaran, setelah ini akan dilakukan analisa hubungan antara variabel respons dan variabel prediktor yang telah ditentukan sebelumnya. Asumsi kenormalan residual pada suatu model regresi telah dipenuhi oleh model regresi linier sehingga model regresi yang telah dibuat bisa digunakan. Plot residual versus fitted values, residual terbesar secara acak disekitar harga nol dan tidak membentuk pola tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa asumsi bersifat identik terpenuhi. Ditunjukkan bahwa nilai variance inflaction factors (VIF) masing-masing sebesar 1,00. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas atau hubungan yang sangat erat antar variabel prediktor, dan model yang digunakan sudah sesuai. Berdasarkan data hasil analisis menunjukan bahwa nlai Durbin-Watson sebesar 1,06681, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model regresi kekasaran permukaan adalah Ra = 0,000081 . X11,20 . X22,18 . X30,251; sudut pahat (side rake angle), kecepatan potong, dan gerak makan berpengaruh terhadap tingkat kekasaran benda kerja; sudut pahat (side rake angle) berbanding lurus dengan kecepatan potong dan gerak makan terhadap nilai kekasaran dan mempunyai pengaruh yang cukup besar pada proses sekrap; gerak makan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap nilai kekasaran; nilai kekasaran paling kecil di dapat dari parameter potong parameter sudut pahat (side rake angle) 30°, kecepatan potong (cs) 24 m/menit, gerak makan (f) 0,2 mm/langkah dengan nilai kekasaran sebesar 2,84 μm; nilai kekasaran paling besar di dapat dari parameter potong parameter sudut pahat (side rake angle) 80°, kecepatan potong (cs) 30 m/menit, gerak makan (f) 0,4 mm/langkah dengan nilai kekasaran sebesar 24,43 μm. Saran yang didapatkan dari penelitian ini adalah menggunakan sudut pahat (side rake angle) yang tidak terlalu besar, sehingga di dapat nilai kekasaran yang rendah, dan penelitian hanya membahas ix tentang parameter potong dan sudut pahat terhadap kekasaran, sebaiknya perlu di kaji ulang tentang pengaruh sudut pahat terhadap keausan pahat dan juga getarannyaen_US
dc.relation.ispartofseries081910101052;
dc.subjectKekasaran Permukaan Benda Kerja St 37 Hasil Proses Sekrapen_US
dc.titleANALISIS PENGARUH KECEPATAN POTONG,GERAK MAKAN DAN SUDUT PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA St 37 HASIL PROSES SEKRAPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record