dc.description.abstract | Penelitian ini adalah melakukan perbandingan metode
potensiometri dengan ekstraktor portabel (PEP), metode potensiometri konvensional
(PK), dan spektrometri (S). Konsentrasi fosfat dalam tanah kering yang diperoleh dari
ketiga metode tersebut dibandingkan menggunakan uji ANOVA satu arah.
Berdasarkan perhitungan, nilai fhitung lebih besar dibandingkan nilai ftabel artinya
pengukuran fosfat dengan ketiga metode tersebut berbeda secara nyata. Selain uji
ANOVA, korelasi setiap dua metode juga dilakukan yakni antara a) metode
potensiometri dengan ekstraktor portabel dan metode potensiometri konvensional, b)
metode potensiometri dengan ekstraktor portabel dengan spektrometri. Hasil korelasi
menunjukkan tren konsentrasi yang sama dengan demikian metode potensiometri
dengan ekstraktor portabel dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi fosfat
dalam tanah. Uji-t juga dilakukan apakah dua metode memberikan hasil yang berbeda
secara nyata. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa nilai thitung dari 4
sampel tanah untuk pengukuran fosfat tidak masuk dalam wilayah -2,92> thitung> 2,92
dengan selang kepercayaan 95%. Artinya secara statistik kedua metode tersebut
berbeda secara nyata.
Tahap terakhir adalah menguji karakteristik metode potensiometri konvensional
dan ekstraktor portabel. Nilai regresi linier dari kurva kalibrasi pada pengukuran
fosfat menggunakan potensiometri konvensional dan ekstraktor portabel adalah
0,9517 dan 0,9594. Sensitivitas metode potensiometri konvensional dan ekstraktor
portabel dalam pengukuran fosfat adalah 23,68 mV/dekade dan 28,48 mV/dekade.
Limit deteksi elektroda kobalt pada metode potensiometri konvensional dan
ekstraktor portabel adalah 0,72 ppm dan 0,83 ppm. Keterulangan yang dihasilkan
untuk kedua metode ini antara 0,02% sampai 1,36%. | en_US |