dc.description.abstract | Kearifan lokal merupakan khazanah budaya yang belakangan ini mengalami penguatan seiring bergulirnya globalisasi dan otonomi daerah. Salah satu kearifan lokal yang mengalami penguatan adalah folklor lisan, khususnya cerita rakyat. Nilai-nilai moralitas dan peradaban bangsa yang terefleksi dalam cerita rakyat dijadikan modal dasar dalam pengembangan materi pelajaran muatan lokal pada pendidikan dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan (tahun II). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi cerita rakyat Madura, Tengger dan Using. Hasil eksplorasi tersebut kemudian diformulasikan dalam format buku cerita rakyat tribahasa, yakni bahasa internasional (Inggris), bahasa Nasional (Indonesia), dan bahasa lokal (Madura, Tengger, dan Using). Oleh karena itu, fokus tujuan penelitian ini bukan saja untuk melakukan institusionalisasi kearifan lokal yang berupa cerita rakyat sebagai strategi penguatan aset budaya lokal, melainkan juga berupaya untuk mendesain model penerbitan buku cerita rakyat dalam 3 bahasa.
Metode penelitian yang digunakan adalah observasi partisipasi, wawancara terbuka-mendalam, dan studi kepustakaan. Wawancara dilakukan terhadap informan pangkal, informan utama, dan informan penunjang. Deskripsi yang berisi konsep cerita rakyat tersebut kemudian diformulasikan dalam tiga bahasa. | en_US |