dc.description.abstract | Penelitian ini diarahkan untuk menjawab perbedaan pemikiran kebijakan industrialisasi di Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan pendekatan kualitatif deskriptif dan kuantitatif, dengan alat analisis trend linier, LQ dan shift share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam periode 1990-2011 di Kabupaten Jember belum ada perubahan struktur ekonomi, jika tidak ada perubahan teknik dan kebijakan maka di masa yang akan datang sulit mewujudkan Kabupaten Jember sebagai kawasan industri. Pengembangan kawasan industri menjadi penghubung antara sektor pertanian (sektor primer) disisi hulu dengan sektor tersier (yang terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, persewaan dan jasa keuangan serta sektor jasa-jasa lainnya) disisi hilir, sehingga akan menimbulkan backward lingkage dan forward lingkage, selanjutnya menimbulkan ekternalitas dan multiplier effect yang tinggi. Implementasi kebijakan industri dilakukan dengan mengembangkan kawasan peruntukan industri, mengembangan kawasan strategis industri, dan mengembangkan sentra kawasan industri. Arahan pengembangannya adalah : Pengembangan agribisnis dan agroindustri; Pengembangan sentra-sentra industri berbasis potensi lokal; Pengembangan agropolitan, seperti Kawasan Agropolitan AMBAL (Ambulu Balung); Pengembangan minapolitan Puger; Pengembangan Agropolitan Ijen; Pengembangan industri Pariwisata, Pengembangan kawasan perekonomian jalan lintas selatan; dan Pengembangan kawasan industri penunjang Jember Sport Garden. | en_US |