Show simple item record

dc.contributor.authorBambang, Sukowardojo
dc.date.accessioned2014-06-03T03:57:16Z
dc.date.available2014-06-03T03:57:16Z
dc.date.issued2014-06-03
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57761
dc.description.abstractLimbah pertanian berupa bahan organik limbah media jamur merang, kotoran ayam , arang sekam, bonggol pisang berpotensi untuk diproduksi menjadi pupuk organik. Sumber bahan organik ini dapat diperoleh di paguyuban budidaya jamur merang “Kaola Mandiri” dan peternak ayam ras pedaging “Malindo”. Selama ini, paguyuban “Kaola Mandiri” sudah memanfaatkan limbah jerami tersebut menjadi pupuk organik/kompos, melalui binaan dan pedampingan hasil program IbM tahun 2010 yang sampai sekarang masih berlanjut. Cara pembuatan kompos dilakukan dengan mencacah hasil limbah jamur menggunakan mesin pencacah. Namun demikian masih terdapat permasalahan antara lain : (1) kualitas kompos belum maksimal, (2) kompos masih diproduksi dalam bentuk curah, (3) pengeringan kompos masih secara alami, dan (4) hasil kompos dihargai oleh pembeli dengan nilai jual rendah yaitu sebesar Rp. 250,-. Untuk itu telah dilakukan IbM dengan pengembangan teknologi pemanfaatanlimbah pertanian menjadi pupuk organik granul. Tujuan Ibm melatih ketrampilan mitra meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam memproduk pupuk organik granul dengan menerapkan mesin Granulator dan pengering serta mampu meningkatkan pemanfaatkan limbah organik pertanian menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual. Metode pelaksanaan IbM dilakukan melalui tahapan persiapan, pelatihan berupa praktek pembuatan pupuk organik granul dengan menerapkan mesin Granulator dan Pengering, pendampingan manajemen produksi serta pemasaran. Untuk menentukan tingkat keberhasilan digunakan indikator pencapaian tujuan dengan mengevaluasi beberapa komponen tahapan kegiatan melalui aktivitas mitra, hasil pembuatan pupuk organik granul, berdasarkan hasil pengisian kuisioner dengan nilai skor. Hasil pelaksanaan disimpulkan : (1) tingkat minat dan motivasi mitra cukup tinggi (nilai skor 3,38), (2) mitra telah mampu menerapkan hasil Ipteks yaitu membuat pupuk organik granul dengan mesin Pan Granulator dan mesin Pengering (nilai skor 3,10), (3) kemampuan pemahaman dan ketrampilan mitra dalam memproduk kompos dan pupuk organik granul sudah baik (nilai skor 3,12 - 3,10), (4) limbah media jamur merang, kotoran ayam, arang sekam, bonggol pisang untuk Mikroorganisme Lokal (MOL) dapat diproduk menjadi pupuk granul yang mempunyai nilai jual, dan (5) hasil pendampingan pemasaran, mitra telah mampu memproduk pupuk granul 600 kg/hari dengan harga jual Rp. 400,-/kg,-.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectlimbah pertanian, pupuk granul, mesin granulator, mesin pengeringen_US
dc.titleIPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK PEMBUDIDAYA JAMUR MERANG JEMBER DENGAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN MENJADI PUPUK ORGANIK GRANULen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record