Show simple item record

dc.contributor.authorAyu Safitri, Windha
dc.contributor.authorSama'i
dc.date.accessioned2014-05-11T16:07:58Z
dc.date.available2014-05-11T16:07:58Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57669
dc.description.abstractRemaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa mereka berada pada rentang umur 12 tahun sampai 21 tahun. Mahasiswa digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, yaitu usia 18-21 tahun dan 22-24 tahun. Beberapa macam bentuk-bentuk emosi pada maja remaja akhir adalah: Marah,emosi tidak stabil,cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat), takut dan cemas, iri hati (jealousy), rasa menginginkan dengan sangat benda-benda milik orang lain (Envy). Bentuk emosi yang masih labil itu mendorong mereka untuk melakukan tindak kekerasan dalam kehidupan berpacaran mereka. Penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasan dalam berpacaran beserta dampak-dampaknya pada mahasiswa FISIP Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan purposive sampling karena data yang akan dipergunakan untuk memilih informan penelitian relatif mudah untuk diperoleh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kekerasan dalam berpacaran terhadap mahasiswa FISIP Universitas Jember yang bermula dari bentuk-bentuk kekerasan dan sampai mengakibatkan dampak kekerasan setelah terjadi kekerasan. Adapun bentuk-bentuk kekerasan kekerasan dalam berpacaran seperti: (1) kekerasan psikologis seperti: mengancam, mencaci maki, berteriak, menguntit, dan lain-lain ; (2) kekerasan fisik yaitu menampar, menendang, memukul, dan lain-lain; (3) kekerasan seksual yaitu: dipaksa melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Dari bentuk-bentuk kekerasan yang ada dalam berpacaran tersebut mengakibatkan dampak bagi hubungan mereka terutama berdampak pada si korban, adapun dampak-dampak kekerasan dalam berpacaran yaitu: (1) dampak psikologis yaitu: korban mengalami depresi, stres ; (2) dampak fisik yaitu: lenam, lecet, patah tulang, dan memar; (3) dampak seksual yaitu: mengalami traumatik, cemas, takut dan sering kali mengalami disorganisasi; (4) dampak sosial yaitu: dalam sebuah hubungan laki-laki cenderung mengendalikan dan mengontrol pasangan baik dalam hal pergaulan, penampilan ataupun pekerjaan.en_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.relation.ispartofseriesArtikel Ilmiah Mahasiswa;
dc.subjectDampak-dampak Kekerasanen_US
dc.subjectBentuk-bentuk Kekerasanen_US
dc.subjectRemajaen_US
dc.titleDampak Kekerasan Dalam Berpacaranen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record