dc.description.abstract | Perimenopause adalah masa transisi dari siklus ovulasi normal menuju
menopause. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan kadar hormon reproduksi,
salah satunya hormon estrogen. Hormon estrogen memegang peran penting
meningkatkan aktivitas osteogenesis. Penurunan hormon estrogen berpengaruh pada
aktivitas osteoblast dan osteoklas dalam proses resorpsi tulang. Resorpsi tulang pada
kedokteran gigi dapat menyebabkan prosedur klinis menjadi lebih sulit seperti pada
perawatan prostetik dan gigi restoratif. Hal ini dikarenakan terdapat perubahan tulang
rahang dan tulang alveolar serta perubahan jaringan periodontal.
Pada resorpsi tulang, osteoklas berperan mensekresi protease yang dapat
melarutkan kolagen diantara matriks organik dan mineral tulang yang bebas. Kolagen
tipe I merupakan protein terbanyak yang membentuk 90-95 persen materi organik
tulang. Serat kolagen tipe I diikat oleh ikatan piridinium yang terdiri dari piridinolin
dan deoksipiridinolin yang juga ikut terdegradasi bila terjadi resorpsi.
Piridinolin adalah ikatan yang berkontribusi dalam menstabilkan dan
memperkuat keseluruhan struktur jaringan kolagen seperti tulang dan kartilago. Letak
piridinolin sebagian besar terdapat pada tulang dan kartilago, sehingga piridinolin
dapat digunakan sebagai salah satu penanda metabolisme tulang dan memprediksi
perubahan kepadatan mineral tulang. Ikatan piridinolin dapat ditemukan pada cairan
biologis seperti saliva dan gingival crevicular fluid (GCF). Peneliti bermaksud untuk
mengkaji kadar piridinolin pada saliva wanita usia perimenopause dengan wanita usia
produktif serta hubungan usia dengan kadar piridinolin pada saliva.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Subjek penelitian yang dipilih
adalah wanita usia perimenopause (40-55 tahun) dan usia produktif (30-35 tahun).
Sebelum mengumpulkan saliva, subjek diperiksa kesehatan rongga mulut, untuk
menentukan kriteria subjek penelitian. Saliva disimpan ke dalam deep frezeer -30
C
sampai akan dilakukan pengukuran kadar piridinolin. Pengukuran kadar piridinolin
menggunakan Liquid Chromatography-tendem Mass Spectrometry (LC MS/MS).
Hasil penelitian didapatkan kadar piridinolin tertinggi terdapat pada subjek
penelitian dengan usia perimenopause dengan rata-rata sebesar 56,70 ppm. Perbedaan
telihat bila dibandingkan dengan subjek penelitian dengan usia produktif yaitu
dengan rata rata sebesar 54,37 ppm. Hasil uji Independent T-test didapatkan nilai
signifikansi 0,931 (p>0,05) atau terdapat perbedaaan yang tidak signifikan pada
setiap kelompok. Hasil uji korelasi menggunakan pearson correlation menunjukkan
nilai signifikansi sebesar r= 0,120 atau tidak ada korelasi yang signifikan antara umur
dengan kadar piridinolin. Hal ini dimungkinkan karena kurang terkontrolnya umur,
aktivitas fisik, diet dan tidak adanya pemeriksaan folicle stimulate hormon (FSH).
Kesimpulan yang didapatkan yaitu terdapat perbedaaan yang tidak signifikan
pada kadar piridinoin saliva wanita usia perimenopause dengan usia produktif dan
tidak ada korelasi antara umur dengan kadar piridinolin. | en_US |