dc.description.abstract | Berdasarakan hasil penelitian, diperoleh bilangan reproduksi dasar (R0) sebesar 2,03 yang artinya penyakit demam tifoid bersifat endemik di Kabupaten Jember, titik kesetimbangan bebas penyakit 𝑇0=(𝑆0,𝐸0,𝐼0)=(𝛼𝜇,0,0)=(2.334.597,876;0;0) dan titik kesetimbangan endemik:
𝑇1=(𝑆1,𝐸1,𝐼1)
=((𝜖+𝜇)(𝛾+𝜇)𝛽𝜖,(𝛾+𝜇)2(𝜖+𝜇)𝜇−(𝛾+𝜇)𝛼𝛽𝜖−𝛽𝜇𝜖(𝜖+𝛾+𝜇),𝜇(𝜖+𝜇)(𝛾+𝜇)−𝛼𝛽𝜖−𝛽𝜇(𝜖+𝛾+𝜇))
=(1.152.204,03; 441.790,21; 740.603,63).
Nilai 𝑅0 > 1 berarti bahwa setiap penderita dapat menularkan penyakit demam tifoid kepada lebih dari satu penderita baru sehingga pada akhirnya akan terjadi penyebaran penyakit yang semakin meluas.
Dalam kajian ini, didapatkan hasil bahwa penyakit demam tifoid endemik di Kabupaten Jember. Artinya penyakit demam tifoid akan menetap dan terus ada di Kabupaten Jember untuk waktu yang lama. Dengan menggunakan model epidemik SEIS untuk menganalisis kestabilan pada penyebaran penyakit demam tifoid di Kabupaten Jember, terlihat bahwa penyakit ini tidak menghilang dari Kabupaten Jember. Hal ini sesuai dengan keadaan riil yang terjadi di Kabupaten Jember, dimana selama Januari hingga akhir Desember 2012 terdapat kasus demam tifoid yang sangat tinggi yaitu sebanyak 15.994 orang. | en_US |