Show simple item record

dc.contributor.authorRizki Auliya
dc.date.accessioned2014-04-24T01:51:05Z
dc.date.available2014-04-24T01:51:05Z
dc.date.issued2014-04-24
dc.identifier.nimNIM091810401020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57401
dc.description.abstractMetode persilangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengawinkan betina mutan dengan jantan normal dan sebaliknya, kemudian F1 yang diperoleh ditestcross untuk memperoleh F2. Kemudian dilakukan penghitungan F2 menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data dianalisa menggunakan ANAVA faktorial. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data diperoleh p>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh nyata dari perbedaan latar belakang induk betina dan umur kawin betina terhadap kejadian pindah silang Drosophila melanogaster antara lokus b dan lokus dp. Penelitian sebelumnya oleh Acton (2001) menunjukkan bahwa efek maternal tidak menurunkan frekuensi pindah silang pada kromosom II antara gen cinnabar dengan vestigial. Hal tersebut terjadi karena pada strain tertentu gen keturunan tidak membawa sifat non-pindah silang (non-crossover) dari gen induk betina, sehingga tidak terjadi penurunan frekuensi pindah silang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091810401020;
dc.subjectLokus b Dengan Lokus dp, Lalat Buahen_US
dc.titlePERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS b DENGAN LOKUS dp PADA LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record