dc.description.abstract | Metode yang digunakan dalam penelitan ini terdiri dari (i) penyiapan media
fermentasi dan pelaksanaan pre-kultur (media fermentasi, Pembuatan Stok Media
pre-kultur Molase, Penambahan Nutrisi dan pembuatan stok yeast) (ii) pembuatan
kurva standar populasi yeast (Pembuatan kurva standar Populasi Yeast dan Analisis
Pertumbuhan Populasi Yeast Media Molase dengan Beberapa Perlakuan).
Sebanyak 3 perlakuan yaitu Uji pertumbuhan S. cerevisiae pada pH 4-6, Uji
pertumbuhan S. cerevisiae pada pH Optimum (pH 5) dan Seri Konsentrasi Brix, dan
Uji pertumbuhan S. cerevisiae pada pH dan konsentrasi brix (Optimum), dan seri
konsentrasi Nutrisi. Pada uji pendahuluan jumlah sel pada jam ke 0 yaitu 1,14 x 109
sel/ml, jam ke 4 1,12 x 109 sel/ml dan jam ke 8 adalah 1,13 x 109 sel/ml. Jumlah sel
tersebut hanya dapat memperoleh konsentrasi alkohol sebanyak 5-6%. Sedangkan
pada kondisi optimum jumlah sel 0,12 x 109 sel/ml jam ke 0 dan 0.5 x 109 sel/ml
jam ke 4. Pada jam ke 8 jumlah sel dalam kondisi optimum yaitu 2,0 x 109 sel/ml, hal
tersebut menunjukan bahwa kondisi optimum pH 5, brix 14, nutrisi (NH2)2CO 0,1%
(gr/v) dan H3PO4 0,02% (gr/v) jumlah sel dapat meningkat. Dengan demikian
komposisi media berpengaruh terhadap peningkatan jumlah sel pada saat pre-kultur
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada saat pre-kultur yaitu
media pre-kultur. Hasil riset menunjukkan bahwa jumlah sel yang didapatkan lebih
maksimal 2x109 sel/ml pada jam ke 8. Pada komposisi media optimum untuk panen
pre-kultur dapat menghasilkan jumlah sel yang maksimal. Jika dibandingkan dengan
inokulum pabrik, hasil dari riset lebih maksimal. Oleh karena itu diharapkan
konsentrasi alkohol pada saat fermentasi berlangsung dapat meningkat. Semakin
banyak sel yeast yang di gunakan untuk proses fermentasi maka konsentrasi alkohol
yang di dapatkan juga dapat maksimal. Hasil riset dapat diterapkan di PT. PASA II
Djatiroto dikarenakan jumlah sel yang di dapatkan maksimal. | en_US |