PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL UNTUK PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DI DESA KEMIREN KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Ditemukan 27 jenis tumbuhan obat untuk mengobati saluran pencernaan di
Desa Kemiren yaitu Tamarindus indica L., Paederia foetida L., Curcuma domestica
Val., Carica papaya L., Gossypium herbaceum L., Psidium guajava L., Citrus
sinensis (L) Osbeck., Urena lobata L., Elephantopus scaber L., Manilkara zapota
(L.) van Royen, Dioscorea alata L., Piper betle L., Cocos nucifera L., Elephantopus
scaber Lam., Morinda citrifolia L., Allium cepa L., Ziziphus mauritiana., Maranta
arundinacea L., Allium sativum L., Moringa oleifera, Lamk., Alpinia galanga (L.)
Sw., Annona squamosa L., Salacca zalacca (Gaertn.) Voss, Zingiber aromaticum
Val., Parkia roxburghii G. Don, Jatropha curcas L. Averrhoa bilimbi L. Pada
Masyarakat Using di Desa Kemiren, terinventarisasi 7 jenis penyakit saluran
pencernaan yaitu sembelit, sakit perut, perut kembung, diare, maag, sakit
tenggorokan, dan ambeien. Secara umum, untuk pengobatan penyakit-penyakit
tersebut pembuatan obat tradisional dilakukan dengan cara direbus, diremas-remas,
disangrai, ditumbuk, dan diseduh dengan air panas. Penggunaan obat tradisional
tersebut yaitu dengan cara diminum, dioleskan atau dibubuhkan pada bagian yang
sakit. Berdasarkan Nilai UV, Asam (Tamarindus indica L.) memiliki nilai UV
tertinggi 0,765 nilai tersebut menunjukkan bahwa asam merupakan jenis tumbuhan
obat yang paling sering dimanfaatkan sebagai obat dan jenis tumbuhan yang paling
jarang dimanfaatkan adalah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan nilai UV
terendah yaitu 0,059. Berdasarkan Nilai ICF dari ke 7 jenis penyakit tersebut ternyata
sembelit merupakan penyakit saluran pencernaan yang paling sering diderita yang
ditunjukkan dengan nilai ICF tinggi yaitu 0,95 sedangkan Ambeien adalah penyakit
yang paling jarang diderita dengan nilai ICF terendah yaitu 0,625.