Show simple item record

dc.contributor.authorRindy Erlinda
dc.date.accessioned2014-04-23T06:47:01Z
dc.date.available2014-04-23T06:47:01Z
dc.date.issued2014-04-23
dc.identifier.nimNIM092310101034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57389
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan peran pengawas minum obat (PMO) dalam program Direct Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dengan hasil apusan BTA pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik menggunakan desain studi ekologi dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TB paru yang sedang aktif menjalani pengobatan di Puskesmas Tanggul dengan awal diagnosis pada bulan Juni-November 2013 sebanyak 47 pasien dengan sampel penelitian sebanyak 24 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner peran PMO yang diisi oleh pasien TB paru serta hasil pemeriksaan sputum BTA yang dilihat dari kartu pengobatan pasien. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Puskesmas Umbulsari Kabupaten Jember. Hasil uji validitas menggunakan Pearson Product Moment dengan nilai 0,453-0,801dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai 0,930. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 orang yang menilai peran PMO sesuai, terdapat 1 orang (7,7%) yang masih BTA+ setelah 2 bulan pengobatan dan 12 orang (92,3%) telah mengalami perubahan menjadi BTA(-) setelah 2 bulan menjalani pengobatan. 11 orang yang menilai peran PMO tidak sesuai, ada 6 orang (54,5%) yang BTA 2 bulan pertama pengobatan masih BTA+ dan 5 orang (45,5%) yang menjalani pengobatan selama 2 bulan BTAnya berubah menjadi BTA(-). Analisis data menggunakan fisher’s exact dengan hasil ada hubungan peran PMO dalam program DOTS dengan hasil apusan BTA pasien TB paru di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember (p value = 0,023 < α = 0,05). Peran PMO yang sesuai memiliki peluang 14,4 kali lebih besar terhadap hasil BTA pasien (Odd Ratio (OR) = 14,4). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Puskesmas Tanggul untuk memberikan pemahaman tidak hanya bagi pasien tetapi juga keluarga demi tercapainya kesembuhan yang optimal dengan adanya peran serta dari PMO untuk selalu memberikan dukungan terhadap pengobatan pasien TB paru.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092310101034;
dc.subjectPengawas Minum Obat (PMO) dalam Program Direct Observed Treatment Shortcourse (DOTS), Hasil Apusan BTA Pasien Tuberkulosis Paruen_US
dc.titleHUBUNGAN PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DALAM PROGRAM DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE (DOTS) DENGAN HASIL APUSAN BTA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TANGGUL KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record