dc.description.abstract | Pada penelitian ini tujuh kelompok tersebut
diberi perlakuan sebagai berikut: kelompok pertama dicuci dengan aquadest steril
(kontrol negatif), kelompok kedua diteteskan gel etil alkohol 70% (kontrol positif),
kemudian diratakan dan didiamkan selama 1 menit, kelompok ketiga dicuci dengan
larutan kloroksilenol 0,12% (kontrol positif), kelompok keempat dicuci dengan asap
cair 20%, kelompok kelima dicuci dengan asap cair 25%, kelompok keenam dicuci
dengan asap cair 30%, dan kelompok ketujuh dicuci dengan asap cair 35%.
Selanjutnya, probandus melakukan penempelan sidik ibu jari pada permukaan
medium nutrient agar selama 1 menit. Pada penelitian ini didapatkan hasil yaitu asap
cair tempurung kelapa terbukti memiliki potensi antiseptik terhadap pertumbuhan
bakteri telapak tangan. Hal ini dapat terlihat dari jumlah bakteri yang tumbuh pada
media nutrient agar. Jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada kontrol negatif jauh
lebih besar daripada asap cair tempurung kelapa. Sedangkan pada jumlah koloni pada
kontrol positif tidak jauh berbeda dengan asap cair tempurung kelapa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair konsentrasi 35% memiliki
potensi antiseptik sedikit lebih besar dibandingkan dengan kontrol positif
(kloroksilenol 0,12% dan gel etil alkohol 70%) yakni sebesar 100%. Potensi
antiseptik tersebut merupakan potensi yang paling maksimal. Sedangkan
kloroksilenol 0,12% memiliki potensi sebesar 99,27% dan gel etil alkohol 70%
berpotensi sebesar 93,69%. Bardasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa potensi
asap cair konsentrasi 35% lebih besar dari potensi kontrol positif (kloroksilenol
0,12% dan gel etil alkohol 70%) dan potensi asap cair konsentrasi 20%, 25%, dan
30%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asap cair maka semakin
sedikit bakteri yang tumbuh, sehingga potensinya semakin besar. | en_US |