dc.description.abstract | Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi ditinjau dari sisi teknis dan mengetahui
rencana pengembangan Bandar Udara Notohadinegoro Kab. Jember sesuai dengan
MOS Aerodrome bagian 139.
Penelitian dilakukan di Bandar Udara Notohadinegoro yang terletak di Desa
Wirowongso, Kecamatan Ajung Kabupaten Jember dengan pesawat rencana adalah
ATR 72-600 untuk penerbangan domestik.
Hasil penelitihan menunjukan bahwa kebutuhan panjang aktual runway untuk
memenuhi kebutuhan take off dan landing pesawat ATR 72-600 adalah 1547 meter
dengan lebar runway 30 meter. Dengan kondisi dimensi eksiting taxiway 155 x 18
meter dengan jarak bebas antara roda sumbu terluar suatu pesawat terbang dan tepi
taxiway sebesar 4,5 meter, tidak perlu penambahan atau pengembangan. Dimensi
eksiting panjang dan lebar apron sebesar 150 x 75 meter, dapat digunakan parkir
pesawat sebanyak 4 buah dan cukup untuk melakukan pergerakan pesawat ATR 72-
600.
Fasilitas alat bantu pendaratan yang dimiliki oleh Bandar Udara
Notohadinegoro adalah runway side stripe marking, threshold marking, aiming point
marking, runway designation marking, marka taxi guideline, taxiway edge marking,
dan apron edge. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa runway side stripe marking,
taxiway edge marking, dan apron edge tidak sesuai dengan standar MOS Aerodrome
bagian 139 dan perlu untuk dilakukan perbaikan. Standar pengoperasian suatu
aerodrome perlu dilakasanakan untuk keamanan dan keselamatan penerbangan,
selain fasilitas alat bantu pendaratan yang harus memadai, suatu aerodrome harus
juga memiliki penerangan yang memadai. | en_US |