Show simple item record

dc.contributor.authorZainul Arifin
dc.date.accessioned2014-04-01T23:59:10Z
dc.date.available2014-04-01T23:59:10Z
dc.date.issued2014-04-01
dc.identifier.nimNIM091910101089
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56615
dc.description.abstractDari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai kapasitas panas suatu zat pemanas, maka kalor yang di butuhkan untuk menaikkan suhu zat pemanas akan semakin tinggi sehingga memerlukan waktu pemanasan yang cukup lama dan lambat penurunan suhunya. Apabila kapasitas panas suatu zat pemanas relatif kecil maka suhu yang di hasilkan zat pemanas akan cepat meningkat, tetapi juga akan cepat mengalami penurunan suhu. Untuk zat pemanas dengan media air suhu tertinggi air dalam tangki yang di hasilkan pada pukul 11.30 WIB sebesar 43,1 0C dan terendah pada pukul 11.30 WIB sebesar 28 0C. Untuk zat pemanas dengan media air garam 3,5 % suhu tertinggi air dalam tangki yang di hasilkan pada pukul 11.30 WIB sebesar 46,5 0C dan terendah pada pukul 11.30 WIB sebesar 31,8 0C. Untuk zat pemanas dengan media minyak sawit suhu tertinggi air dalam tangki yang di hasilkan pada pukul 11.30 WIB sebesar 49,8 0C dan terendah pada pukul 11.30 WIB sebesar 34,8 0C. Suhu tertinggi di hasilkan oleh zat pemanas dengan media minyak sawit pada pukul 11.30 WIB. Suhu terendah di hasilkan oleh zat pemanas dengan media air pada pukul 11.30 WIB.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091910101089;
dc.subjectCairan Penukar Panas, Pemanas Airen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI JENIS CAIRAN PENUKAR PANAS TERHADAP KINERJA PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PELAT DATAR YANG MENGGUNAKAN PRINSIP SIRKULASI PAKSAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record