dc.description.abstract | Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh data dengan seluruh
variabel mengandung pencilan sebesar 29,03%. Persentase pengklasifikasian
kecamatan kabupaten Jember kedalam kelompok KTT WAJAR (Kecamatan Tidak
Tuntas Wajib Belajar) dan KT WAJAR (Kecamatan Tuntas Wajib Belajar)
menunjukkan persentase ketepatan analisis diskriminan linier robust dengan penaksir
fast-MCD lebih besar yaitu sebesar 96,77% dengan tingkat misklasifikasi 3,23% jika
dibandingkan dengan analisis diskriminan linier klasik yang persentase ketepatannya
90,32% dengan tingkat misklasifikasi sebesar 9,68%. Sehingga pengklasifikasian
lebih baik dianalisis dengan model analisis diskriminan linier robust dengan penaksir
fast-MCD yang tingkat validasi kemampuan model untuk klasifikasi sebesar 96,77%,.
Dengan menggunakan analisis diskriminan bertatar telah diketahui faktorfaktor
yang paling mendominasi terjadinya pengklasifikasian dan akan digunakan
pembentukan fungsi diskriminan yaitu persentase jumlah rumah tangga miskin dari
tiap kecamatan ( ), dan persentasi jumlah guru SLTP Negeri dari tiap kecamatan
( ).
Data dengan variabel terpilih mengandung pencilan sebesar 6,45%. Persentase
pengklasifikasian kecamatan kabupaten Jember kedalam kelompok KTT WAJAR
dan KT WAJAR dengan variabel terpilih menunjukkan persentase ketepatan analisis
diskriminan linier robust lebih besar yaitu sebesar 93,5% dengan tingkat
misklasifikasi sebesar 6,5% jika dibandingkan dengan persentase ketepatan
ketepatan pengklasifikasian analisis diskriminan linier klasik yaitu sebesar 87,1%
dengan tingkat misklasifikasi sebesar 12,9%. Sehingga pengklasifikasian dengan
variabel terpilih lebih baik dianalisis dengan model analisis diskriminan linier robust
dengan penaksir fast-MCD yang tingkat validasi kemampuan model untuk klasifikasi
sebesar 93,5%,. | en_US |