Show simple item record

dc.contributor.authorEsti Pramestiningtyas
dc.date.accessioned2014-03-21T02:01:14Z
dc.date.available2014-03-21T02:01:14Z
dc.date.issued2014-03-21
dc.identifier.nimNIM062210101018
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56119
dc.description.abstractJenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, dengan dimensi waktu retrospektif, menggunakan data rekam medis pasien rawat inap diabetes melitus tipe 2 RSD dr. Soebandi Jember periode 2012. Data yang diambil adalah data sebelum terapi (awal pemeriksaan) dan data setelah terapi (hari pertama setelah terapi sampai pasien pulang dari rumah sakit). Cara pemilihan sampel dengan teknik total sampling, pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang menjalani perawatan rawat inap di RSD dr. Soebandi Jember yang memenuhi kriteria inklusi. ACER (average cost effectivness ratio) adalah metode yang digunakan untuk menganalisis efektifitas biaya. ACER dihitung berdasarkan rasio biaya dan efektivitas terapi pada kedua kelompok terapi. Kriteria penilaian berdasarkan discounted unit cost dari masing – masing pilihan terapi sehingga program terapi yang mempunyai discounted unit cost terendah yang akan dipilih. Komponen biaya yang diukur adalah biaya antidiabetik. Efektivitas terapi yang diukur adalah penurunan kadar GDS (Kadar gula darah sewaktu). Uji Independent t Test dilakukan untuk melihat perbedaan % penuruan gula darah kelompok terapi insulin dibanding dengan kelompok terapi kombinasi insulin – metformin. Terdapat 38 penderita diabetes melitus tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 38 penderita diabetes melitus tipe 2, 12 orang (31,58%) adalah laki – laki dan 26 orang (68,42%) adalah perempuan. Pada penelitian ini, 38 subjek penelitian, 35 orang menjalani terapi insulin dan 3 orang menjalani terapi kombinasi insulin – metformin. Hasil penelitian menunjukkan rata – rata penurunan kadar GDS pada kelompok terapi insulin, jenis insulin Novarapid-Actrapid 50,61%, Actrapid 42,13%, Novarapid-Actrapid-Levemir 46,81% dan kombinasi terapi insulin – metformin 48,49%. Analisis uji independent t test (p<0,05) berdasarkan % penurunan gula darah terapi insulin dibanding terapi kombinasi insulin – metformin diperoleh nilai P sebesar 0,923. Berdasarkan nilai p uji independent t test pada penelitian menyatakan efektivitas kelompok terapi insulin dibanding dengan kelompok terapi insulin – metformin berbeda tidak signifikan, dapat disimpulkan bahwa efektivitas terapi insulin tidak berbeda dengan efektivitas terapi kombinasi insulin – metformin. Hasil penelitian nilai ACER rata – rata kelompok terapi insulin, jenis insulin Novarapid-Actrapid Rp 1.154, Actrapid Rp 1.034, Novarapid-Actrapid-Levemir Rp 1.938 dan kombinasi terapi insulin – metformin Rp 452. Berdasarkan hasil nilai ACER pada penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi insulin – metformin lebih cost-effective.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062210101018;
dc.subjectACER, Metformin, Diabetes Melitusen_US
dc.titleANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA BERDASARKAN NILAI ACER PENGGUNAAN INSULIN DIBANDINGKAN KOMBINASI INSULIN – METFORMIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER PERIODE 2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record