Show simple item record

dc.contributor.authorRinakit Pria Utama
dc.date.accessioned2013-12-06T02:48:52Z
dc.date.available2013-12-06T02:48:52Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM062210101073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5513
dc.description.abstractDiabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Tanaman obat dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pengobatan DM. Muntingia calabura atau yang lebih dikenal dengan kesen merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat analgesik, antiinflamasi, antispasmodik, antidispepsia, obat aborsi. Penelitian lain juga telah membuktikan bahwa daun kersen berpotensi sebagai obat antikanker. Secara empiris, ekstrak air daun kersen telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat antidiabetes. Pada penelitian Ramdhani (2008), ekstrak etanol daun kersen dengan dosis 130 mg/kgBB mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit akibat DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes fraksi etil asetat daun kersen pada berbagai dosis, membandingkan aktivitas antidiabetes antar kelompok perlakuan dan kontrol, melakukan skrining fitokimia fraksi etil asetat daun kersen. Pada pengujian aktivitas antidiabetes fraksi etil asetat daun kersen dalam penelitian ini, mencit dikondisikan DM melalui induksi aloksan. Bahan uji dikatakan memiliki aktivitas sebagai anti diabetes jika dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit diabetes. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan alat GlucoDr blood glucose meter AGM-2200. Dari hasil perlakuan didapat nilai persen penurunan kadar glukosa darah kontrol negatif, kontrol positif, fraksi etil asetat dosis 60 mg/kgBB, fraksi etil asetat dosis 120 mg/kgBB, fraksi etil asetat dosis 240 mg/kgBB berturut-turut sebesar 6.05%, 42,19%, 39,04%, 52,17%, dan 69,52%. Pada uji LSD didapat nilai signifikansi p<0,05, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna minimal pada satu pasang kelompok uji. Dari hasil pengujian didapat bahwa semua kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan bermakna dengan kontrol negatif yaitu CMC Na. Dari ketiga kelompok perlakuan, hanya kelompok fraksi etil asetat daun kersen dosis 240 mg/kgBB yang memberikan perbedaan bermakna dengan kontrol positif yaitu glibenklamid dengan dosis 1,3 mg/kgBB, sedangkan kelompok fraksi etil asetat daun kersen dosis 60 mg/kgBB dan kelompok fraksi etil asetat daun kersen dosis 120 mg/kgBB tidak memberikan perbedaan bermakna dengan kontrol positif. Senyawa aktif yang diduga memiliki aktivitas sebagai antidiabetes adalah kalkon, isoliquiritigenin, krisin serta senyawa flavonoid. Senyawa-senyawa tersebut bekerja sinergis dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit, untuk membuktikan aktivitasnya diperlukan penelitian yang lebih lanjut menggunakan isolatnya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat daun kersen memiliki aktivitas sebagai antidiabetes. Fraksi etil asetat daun kersen dosis 240 mg/kgBB memberikan efek antidiabetes terbesar dibandingkan kelompok perlakuan yang lain. Semua kelompok perlakuan memiliki perbedaan bermakna terhadap kontrol negatif dan hanya fraksi etil asetat daun kersen dosis 240 mg/kgBB yang memberikan perbedaan bermakna terhadap kontrol positif. Senyawa yang terkandung di dalam fraksi etil asetat daun kersen adalah flavonoid, terpenoid dan polifenol.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062210101073;
dc.subjectFRAKSI ETIL ASETAT DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.)en_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTI DIABETES FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record