Now showing items 31-40 of 47

    Penyakit demam berdarah dengue atau yang disingkat sebagai DBD adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat gigitan saat menghisap darah manusia (Brooks, 2007). (1)
    Penyakit gigi berlubang dan gusi berdarah dapat menyerang semua orang baik pria maupun wanita, anak-anak sampai dewasa. Hal tersebut dikarenakan belum dibiasakannya menggosok gigi secara benar dan teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Disamping itu seringnya anak mengomsumsi makanan dengan kadar glukosa yang tinggi tanpa disertai menggosok gigi atau kumur-kumur setelahnya. Karies masih merupakan permasalahan yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, terutama pada anak-anak. Program penanggulangan masalah kesehatan gigi dan mulut meliputi upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Saat ini pendekatan preventif dan promotif menjadi prioritas utama. Untuk menurunkan angka kesakitan gigi dan mulut di manyarakat masih perlu adanya tindakan kuratif yaitu untuk mengembalikan fungsi gigi geligi yang telah mengalami kerusakan atau kelainan. Pada kegiatan pengabdian pada masyarakat kali ini dimaksudkan untuk memberikan tindakan preventif dan kuratif atau perawatan gigi dan mulut yang dapat terjangkau oleh masyarakat, khususnya anak-anak, serta merangsang kesadaran orang tua dan anak-anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut juga meningkatkan derajat keehatan gigi dan mulut masyarakat pada umumnya. (1)
    Penyakit gigi dan mulut merupakan masalah kesehatan masyarakat baik di negara maju maupun negara berkembang. Berdasarkan hasil studi morbiditas SKRT-Suskernas 2004 menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut menduduki peringkat pertama dari penyakit yang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Prevalensi penyakit gigi dan mulut yaitu 60 % dari jumlah penduduk (1)
    penyuluhan, demonstrasi sikat gigi, permainan ular tangga (1)
    PM-PMP, Medel Pembelajaran SIBOMBER (SIap Belajar Optimal Mandiri dan BERhasil) secara Cerdas (1)
    PM-PMP, Model Pembelajaran Mentari-Inovatif, TOT, UNAS, Proses Pembelajaran, Hasil Belajar (1)
    Pondok Pesantren Nurul Qornain adalah salah satu Pondok Pesantren yang mempunyai santri dengan jumlah 700 murid dan merupakan jumlah murid terbesar di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. (1)
    Pondok Pesantren Raudlatut Thalabah adalah Pondok Pesantren di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi yang mempunyai santri dengan jumlah 258 murid. Dibawah naungan kepengurusan Pondok Pesantren Raudlatut Talabah telah dikelola beberapa lembaga, yaitu TK Khotijah, Madrasah Ibtidaiyah, Pondok Pesantren khusus anak sekolah, Pondok Pesantren diniyah dan Koperasi Pondok Pesantren Raudlatut Thalabah. Koperasi Raudlatut Thalabah berdiri tahun 1984. Eksistensi Pondok Pesantren Raudlatut Thalabah di Desa Setail mempunyai arti yang sangat penting dalam membantu Pemerintah membentuk kepribadian sumber daya manusia yang religius kususnya di Banyuwangi dan di Indonesia pada umumnya. (1)
    powerpress, weblog, sheet metal working,produktivitas. (1)
    Salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah perilaku dan kesadaran masyarakat tersebut untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Perilaku yang baik dimulai dari pengetahuan akan kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut perlu diajarkan pada masyarakat terutama pedesaan agar mereka dapat mengubah perilaku dan dapat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Upaya peningkatan kesehatan gigi seharusnya ditinjau dari aspek lingkungan, kesadaran masyarakat, penanganan kesehatan termasuk pencegahan dan perawatannya. Untuk mendapatkan hasil sebaik-baiknya dalam upaya kesehatan gigi perlu diketahui proses terjadinya gigi berlubang (karies gigi), termasuk penyebab dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya karies gigi. Penyakit gigi berlubang dan gusi berdarah dapat menyerang semua orang baik pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan belum dibiasakannya menggosok gigi secara benar dan teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain itu dari faktor makanan atau makanan yang sering dikonsumsi dengan kadar glukosa yang tinggi tanpa disertai menggosok gigi atau kumur-kumur setelahnya. Karena itu perlu adanya tindakan pencegahan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Tindakan yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai pengetahuan tentang terjadinya gigi berlubang, gusi berdarah, cara menyikat gigi yang benar dan perlunya kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya anggota Dharma Wanita Persatuan Politeknik Negeri Jember tentang penyakit gigi dan mulut, meningkatkan ketrampilan dan kesadaran masyarakat dalam hal menjaga kebersihan rongga mulutnya, mengubah perilaku dan memberikan pengalaman perawatan gigi yang baik kepada masyarakat. (1)