dc.description.abstract | Merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya yang diketahui
dapat terakumulasi pada tubuh orang dewasa dan anak-anak yang terpejan dalam
waktu yang lama. Merkuri dalam produk kosmetik umumnya digunakan untuk tujuan
mencerahkan atau memutihkan kulit. Daya pemutihnya terhadap kulit sangat kuat,
tetapi pemerintah indonesia melarang peredaran kosmetik dengan kandungan merkuri
tersebut karena ternyata toksisitasnya terhadap organ-organ tubuh seperti ginjal,
saraf, dan sebagainya sangat besar.
Analisis merkuri dapat dilakukan secara fuorometri yaitu mengukur
intensitas fluorosensi rhodamin B sebagai reagen yang berikatan dengan merkuri.
analisis secara fluorometri ini dapat dikembangkan dalam skala mikro untuk
meminimalisasi jumlah reagen yang digunakan, yang biasa disebut dengan Lab
Dalam Kepingan (LDK) yang melibatkan mikrofluidics dan sensor optik sebagai
sensing capabilities.
Penelitian ini diawali dengan uji respon rhodamin B terhadap larutan Hg
yang menunjukkan bahwasanya adanya ion merkuri (II) yang berikatan dengan
rhodamin B dapat meningkatkan intensitas fluorosensi rhodamin B.
Penelitian ini dilanjutkan dengan penentuan kondisi optimum reagen.
Reagen yang berupa larutan kompleks memberikan sinyal paling besa r pada panjang
gelombang 468.27 nm dalam buffer asetat pH 7.
Parameter metode analisis yang diamati adalah linieritas, repeatabilitas,
sensitivitas, selektivitas, akurasi, batas deteksi dan batas kuantitasi. Kemudian
metode ini di uji pada sampel simulasi. Linearitas untuk kompleks antara Rhodamin B dan merkuri ditunjukkan pada konsentrasi 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 25 ppm, 50 ppm,
100 ppm dan 200 ppm yang mempunyai koefisien korelasi sebesar 0.9952 dengan
menggunakan metode pengukuran secara dinamis. Repeatabilitas analisis di
tunujukkan dengan nilai RSD 0,042 – 0,22 %. Sensitivitas ditunjukkan dengan
peningkatan intensitas fluorosensi sebesar 0.7404 per ppm. selektivitas tidak
terganggu pada penambahan ion- ion logam berat kecuali pada penambahan ion nikel
(II). Pengujian metode pada sampel dilakukan menggunakan metode sampel adisi.
Dari sampel yang dianalisis diperoleh % recovery sebesar 97.777 %. | en_US |