dc.description.abstract | Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering setelah penyakit jantung dan
kanker. Pemberian terapi farmakologis merupakan salah satu pilihan utamanya. Di berbagai
rumah sakit, terutama di RSD dr. Soebandi Jember, pilihan terapi utamanya adalah
Piracetam dan atau Citicoline. Untuk mengetahui pengaruh terapi pada perbaikan
kemampuan motorik penderita stroke, dilakukan penelitian cohort retrospektif tanpa
kelompok kontrol selama 2 bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling. Rerata perbaikan nilai GCS awal dengan GCS akhir di RSD dr. Soebandi Jember
adalah sebesar 0,862 sampai 2,377 (IK 95% atau Interval Confiden 95%). Analisis uji T
dependen menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna berdasarkan nilai GCS di
awal dan GCS akhir (nilai p<0,05). Disimpulkan bahwa penggunaan Piracetam dan atau
Citicoline mempunyai pengaruh positif pada perbaikan kemampuan motorik penderita
stroke. Berdasarkan nilai mean rank pada kriteria stroke ringan dengan nilai skore GCS
akhir 14-15 yaitu sebesar 33,05; pada kriteria stroke sedang dengan nilai skore GCS akhir
9-13 yaitu sebesar 51,33; dan untuk kriteria stroke berat dengan nilai skore GCS akhir 3-8
yaitu sebesar 32,84. Analisis uji kruskal wallis menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata
lamanya terapi menggunakan Piracetam dan atau Citicoline yang signifikan di antara
kriteria stroke ringan, sedang dan berat (nilai p<0,05). Disimpulkan bahwa untuk mencapai
keadaan yang lebih baik dengan kriteria stroke sedang atau ringan setelah diberikan terapi
Piracetam dan atau Citicoline diperlukan lama terapi yang lebih lama dibandingkan dengan
kriteria stroke berat. | en_US |