Show simple item record

dc.contributor.authorAja Syarifah Nusyur
dc.date.accessioned2013-12-06T01:50:49Z
dc.date.available2013-12-06T01:50:49Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM062210101016
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5379
dc.description.abstractDrug Related Problems (DRP) merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan dari pengalaman pasien akibat/ diduga akibat terapi obat sehingga kenyataannya/ potensial mengganggu keberhasilan penyembuhan yang diharapkan. Kategori DRP meliputi indikasi yang tidak diterapi, obat dengan indikasi yang tidak sesuai, obat salah, interaksi obat, dosis lebih, dosis subterapi, Adverse Drug Reaction dan kegagalan dalam menerima obat. Upaya untuk mengurangi DRP telah banyak dilakukan oleh farmasis di negara maju. Namun, di Indonesia sendiri peran farmasis dalam upaya mengurangi DRP belum terlihat. Untuk mengatasi DRP sangat diperlukan peran farmasis yang mempunyai kemampuan dalam menangani hal ini dan ada komitmen dari farmasis untuk mengatasi permasalahan ini dalam meminimalkan medication error. Penyakit asma termasuk 5 besar penyebab kematian di dunia, yaitu mencapai 17,4 persen. Menurut Badan Kesehatan Dunia 300 juta orang menderita asma dan 225.000 orang mati karena asma dalam tahun 2005. Sedangkan di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terdapat 4% prevalensi Asma. Dengan jumlah penduduk Indonesia 240 juta berarti terdapat sekitar 10 juta penderita asma di Indonesia. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dirawat atau dikontrol. Salah satu perawatan asma yaitu dengan menggunakan obat (terapi farmakologi). Terapi menggunakan obat dapat menimbulkan masalah Drug Related Problem (DRP). Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan distribusi Drug Related Problem (DRP) yang terjadi pada pasien penyakit Asma Rawat Inap di Rumah Sakit Paru Jember. Penelitian ini merupakan penelitian populasi/ population study yang lebih dikenal dengan sebutan Survey dengan pengambilan data dilakukan secara retrospektif dan analisa data secara deskriptif. Populasi penelitian adalah rekam medik pasien penyakit asma rawat inap di Rumah sakit paru jember selama Januari 2009- Desember 2009, dengan besar sampel 59 rekam medik pasien yang diambil secara simple random sampling. Kategori DRP yang diteliti adalah indikasi butuh obat, obat tanpa indikasi, obat salah, dosis lebih, dosis kurang, dan interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori DRP indikasi butuh obat terdapat pada 66 resep (25,68%), kategori obat salah terjadi pada 48 resep (18,68%), dosis lebih terdapat pada 3 resep (1,17%), dosis kurang 0 %, Obat tanpa indikasi yang sesuai 120 resep (46,69%) dan kategori DRP interaksi obat 231 resep (89,88%).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062210101016;
dc.subjectDRUG RELATED PROBLEMS.en_US
dc.titleIDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP) PADA PASIEN PENYAKIT ASMA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record