dc.description.abstract | Trombosit merupakan salah satu unsur sel darah yang berperan dalam proses
hemostatis tubuh dengan cara membentuk sumbat trombosit pada saat terjadi luka
pembuluh darah. Pada keadaan dimana trombosit di bawah nilai normal dapat
memicu timbulnya perdarahan hebat sehingga aliran darah ke jaringan menurun dan
menimbulkan syok. Syok yang tidak ditangani secara serius akan menimbulkan
asidosis dan anoksia yang dapat berakhir dengan kematian.
Obat-obatan golongan kortikosteroid awalnya menjadi terapi pilihan utama
mengobati trombositopenia pada kasus Idiopathic Trombocytopenia Purpura (ITP)
akut dan kronis. Namun studi epidemiologi yang dilakukan oleh McMillan (2002)
menunjukkan bahwa 25-30% dari populasi penelitian tidak mengalami kenaikan
jumlah trombosit secara signifikan setelah pemberian kortikosteroid. Selain itu, WHO
juga tidak lagi merekomendasikan penggunaan obat ini sebagai pilihan terapi untuk
DBD. Melihat hal tersebut, penelitian guna mencari senyawa baru yang efektif dalam
meningkatkan jumlah trombosit masih perlu dilakukan, diantaranya melalui
penelitian terhadap tanaman obat yang digunakan secara tradisional oleh masyarakat
untuk meningkatkan jumlah trombosit. Daun ubi jalar telah lama digunakan secara
tradisional di Filipina untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita DBD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas peningkatan jumlah
trombosit ekstrak etanol daun ubi jalar dengan berbagai dosis, menentukan apakah
terdapat perbedaan aktivitas peningkatan trombosit pada berbagai rentang dosis dan
perbedaannya dengan kontrol positif (kuersetin). Pada penelitian ini menggunakan
viii
hewan coba yang sengaja diturunkan jumlah trombositnya melalui mekanisme
kerusakan limpa dengan induksi anilin secara intravena. Setelah 24 jam
penginduksian, hewan coba diberi perlakuan sesuai masing-masing kelompok. Pada
hari ketujuh, semua kelompok uji dikorbankan dan dilakukan pemeriksaan nilai
hitung trombosit dengan metode kamar hitung.
Berdasarkan analisis menggunakan one way Anova dengan taraf kepercayaan
95% dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Different (LSD) menunjukkan
bahwa kelompok hewan coba yang diberi kontrol positif dan ekstrak etanol daun ubi
jalar dengan berbagai dosis memiliki aktivitas peningkatan jumlah trombosit yang
berbeda bermakna dibandingkan kontrol negatif. Pemberian ekstrak etanol daun ubi
jalar pada berbagai dosis yang digunakan menunjukkan peningkatan jumlah
trombosit yang berbeda secara bermakna. Pemberian ekstrak dosis 25 mg/kg BB dan
50 mg/kg BB tidak menunjukkan peningkatan jumlah trombosit yang berbeda
bermakna dibandingkan kelompok kontrol positif, namun tedapat perbedaan
bermakna pemberian ekstrak dosis 100 mg/kg BB dibandingkan kontrol positif. Hal
ini menunjukan bahwa ekstrak etanol daun ubi jalar dengan dosis 25 mg/kgBB dan
50 mg/kgBB memiliki aktivitas peningkatan jumlah trombosit yang sebanding
dengan kontrol positif dan ekstrak dosis 100 mg/kg BB memberikan aktivitas
peningkatan jumlah trombosit yang lebih tinggi dibandingkan kontrol positif
(kuersetin). Hal tersebut diduga karena tidak hanya senyawa kuersetin yang memiliki
aktivitas dalam meningkatkan jumlah trombosit tetapi juga senyawa golongan
flavonoid dan tanin yang mampu bekerja secara sinergis dalam meningkatkan jumlah
trombosit.
Flavonoid dan tanin diduga memiliki aktivitas meningkatkan trombosit
melalui mekanisme rangsangan terhadap GM-CSF dan IL-3 yang dapat memicu
pembentukan sel megakariosit serta memiliki efek dapat memperkuat limpa. Namun
untuk membuktikan aktivitasnya beserta mekanisme kerja senyawa tersebut,
diperlukan penelitian yang lebih lanjut menggunakan fraksi ataupun isolat. | en_US |