• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    BANJIR DI LAMONGAN TAHUN 1966 -1994 : STUDI HISTORIS TENTANG SEBAB-SEBAB, DAMPAK DAN PENGENDALIANNYA

    Thumbnail
    View/Open
    Haris Suhud - 070110301022_1.pdf (45.15Kb)
    Date
    2013-12-05
    Author
    Haris Suhud
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Rentannya Lamongan terhadap banjir terkait dengan fakta topografis. Sebagian Kabupaten Lamongan adalah daerah rawa-rawa yang memiliki ketinggian lebih rendah dari rata-rata permukaan air laut. Wilayah ini mirip dengan wilayah Jakarta yang sering menjadi langganan banjir. Wilayah Jakarta secara topografis juga merupakan dataran pantai yang rendah, bahkan sekitar 40 persen dari wilayah Jakarta lebih rendah daripada muka laut dan sebagian besar berbentuk rawa. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa banjir di Lamongan dan Jakarta dapat dikatakan sebagai “banjir kiriman”. Faktor penyebab lain banjir di Jakarta adalah pemukiman di bantaran sungai dan kebiasaan masyarakat membuang sampah di sembarang tempat. Kedua faktor ini bukan merupakan sebab utama dalam bencana banjir yang sering di Lamongan. Banjir yang terjadi di Lamongan juga disebabkan oleh beberapa hal yang saling terkait. Penyebab-penyebab tersebut adalah terjadinya perubahan lingkungan di sepanjang kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo akibat bertambahnya jumlah penduduk, perluasan pemukiman, dan area pertanian sehingga mengurangi vegetasi hutan yang berfungsi mengatur tatanan hidrologis. Perubahan tersebut juga meningkatkan erosi dan sedementasi di DAS Bengawan Solo, sehingga menjadi dangkal dan berkurang volume tampungnya. Banjir juga terkait dengan tingginya curah hujan yang menyebabkan meluapnya Sungai Bengawan Solo dan ketidakmampuan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri dalam menampung air. Besar dan kuatnya arus air sering menjebol tanggul atau tangkis sehingga air menerjang ke wilayah sekitar. Apalagi, banyak anak sungai yang mengalirkan airnya ke sungai Bengawan Solo. Upaya pengendalian banjir di Lamongan bisa dinilai kurang efektif. Buktinya berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah belum bisa mengendalikan banjir secara tuntas. Banjir masih sering melanda wilayah Lamongan. Berbagai upaya mencegah kerusakan dan konversi lingkungan ke fungsi non-ekologis di sepanjang DAS Bengawan Solo kurang berhasil akibat tekanan penduduk yang meningkat.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5152
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2307]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository