dc.description.abstract | Air bawah permukaan merupakan cadangan air bersih dalam jangka panjang yang
dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih oleh
penduduk setempat. Banyaknya pembangunan mengakibatkan penyempitan atau
berkurangnya daerah resapan air, sehingga persediaan air dalam tanah menjadi sedikit.
Dengan demikian, ketika musim kemarau tiba kuantitas air permukaan menjadi berkurang
bahkan di beberapa tempat terjadi kekeringan. Hal tersebut dialami di daerah sekitar
Universitas Jember.
Salah satu alternatif untuk menanggulangi kekurangan air bersih di kawasan
Universitas Jember pada musim kemarau dapat dilakukan dengan pembuatan sumber air
bersih yang memanfaatkan air bawah permukaan. Untuk menghasilkan sumber air bersih
dalam jangka panjang, maka pembuatan sumber air bersih tersebut harus terletak pada titik
akuifer yang memiliki volume cukup besar. Penentuan sebaran dan kedalaman akuifer
dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger.
Pengambilan data dilakukan secara acak sebanyak 5 lintasan dengan menggunakan
spasi yang sama sesuai dengan yang telah ditentukan. Berdasarkan dari pengolahan data
dengan menggunakan software Ip2win dan RockWorks 2006 diperoleh sebaran akuifer yang
saling terhubung pada lintasan 1 (G1), lintasan 2 (G2) dan lintasan 4 (G4) yang terletak
pada kedalaman 10,5 m – 21,7 m, diperkirakan volume akuifer yang tersimpan di
dalamnya relatif lebih besar. Penentuan akuifer ini didasarkan pada perbedaan
permeabilitas dan porositas antara lapisan tanah yang satu dengan lapisan tanah yang lain.
Dengan demikian, akuifer inilah yang dapat digunakan sebagai cadangan persediaan untuk
memenuhi kebutuhan air. Selain itu, jika dilakukan pengeboran maka akan menghemat biaya dikarenakan cukup dilakukan 1 kali pengeboran. | en_US |