Show simple item record

dc.contributor.authorAbdul Majid
dc.contributor.authorPaniman Ashna, M
dc.date.accessioned2013-12-05T08:15:04Z
dc.date.available2013-12-05T08:15:04Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5080
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractPenyakit layu Fusarium pada pisang yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum F.sp Cubense merupakan Penyakit penting dan sangat merugikan. Upaya pengendalian dengan kultur tehnis seperti rotasi tanam dan secara kimiawi masih kurang efektif. Hal ini dikarenakan patogen memiliki kemampuan untuk bertahan dalam tanah (soil borne) dalam bentuk Klamidospora dan memiliki kisaran inang yang luas .Oleh karena itu,, maka diperlukan upaya pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan agens pengendali hayati diantaranya adalah bakteri Pseudomonas fluorescens dan Bacilus subtilis. Penelitian bertujuan Mendapatkan kombinasi agens hayati P. fluorescens dan B. subtilis potensial yang telah diproduksi secara massal dan memiliki keunggulan untuk mengendalikan penyakit layu fusarium pada pisang secara simulatan dan sinergi serta efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap penelitian dengan masing-masing tahapan dilakukan selama satu tahun yaitu (a) Eksplorasi dan identifikasi P. fluorescens dan B. subtilis, (b) seleksi isolat agens hayati yang unggul melalui uji in vitro dan in vivo, (c) produksi massal agens hayati pada media cair dan padat, (d) pengujian viabilitas (daya simpan) dan efektivitas produk agens hayati terhadap patogen. Eksplorasi, karakterisasi dan identifikasi bakteri dilakukan dengan menggunakan serangkaian uji biokimiawi san fisiologi. Eksplorasi tanah diambil dari Lumajang dan Jember. Hasil eksplorasi dan identifikasi, didapatkan bakteri antagonis sejumlah 217 isolat, yang terdiri dari bakteri P.fluorescens 112 isolat ( dengan kode isolat Pf. 01 samapai Pf. 112) dan Bacillus 105 isolat dengan kode isolat ( Bs. 01 samapi Bs. 105). Beberapa sifat fisiologi dan biokimia Bacillus yang diuji seperti sifat gram positif, pertumbuhan yang baik pada kondisi aerob maupun anaerob, oksidase dan katalase positif, , mereduksi nitrat, menghidrolisis pati, mencairkan gelatin, suhu pertumbuhan optimum sampai 40oC, kisaran pH medium mulai 4,5 sampai 10.. Sedangkan sifat fisiologi dan biokimia P.fluorescens yang diuji adalah sifat gram negatif, pertumbuhan yang baik pada kondisi aerob, oksidase dan katalase positif, , mereduksi nitrat, tidak menghidrolisis pati, mencairkan gelatin, suhu pertumbuhan optimum sampai 30oC, kisaran pH medium mulai 4,5 sampai 10 sangat membantu perannya sebagai agens pengendali hayati. Beberapa sifat ini juga dapat dijadikan acuan dalam pembuatan formulasi antagonis. Semua isolat Bakteri P. Fluorescens dan Bacillus yang diuji bukan merupakan bakteri patogen. Hal ini ditunjukkan reaksi negatif pada uji hipersensitif. Uji patogenisitas Isolat F. Oxysporum pada pisang menunjukkan bahwa patogen ini mampu menginfeksi tanaman pisang dan bersifat virulen.en_US
dc.description.sponsorshipHB-2010en_US
dc.publisherFak. Pertanian'10en_US
dc.subjectfungal Fusarium oxysporum F.sp Cubenseen_US
dc.subjectPseudomonas fluorescens dan Bacilus subtilisen_US
dc.subjectPseudomonas Fluorescensen_US
dc.subjectBacillus Subtillisen_US
dc.subjecttanaman pisangen_US
dc.titleKeunggulan Kombinasi Agens Hayati Pseudomonas Fluorescens Dan Bacillus Subtillis Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Pisangen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record