dc.description.abstract | Pintu gerbang merupakan sistem keamanan pertama pada suatu hunian.
Disamping itu, pintu gerbang juga merupakan sebuah akses masuk dan keluar dari
suatu tempat atau bangunan. Namun pintu gerbang memiliki faktor non-teknis yang
dapat membuat penghuni rumah menjadi sedikit kesulitan. Faktor non-teknis
tersebut yang dimaksud yaitu masih digunakannya sistem manual seperti membuka
dan menutup pintu gerbang dengan mendorong. Untuk mengatasi masalah tersebut,
dibuat remote control yang dapat mengontrol membuka dan menutup pintu gerbang
dari jarak jauh. Remote control yang telah dirancang pada penelitian ini
menggunakan sistem encoder dan decoder. Encoder dan decoder yang digunakan
yaitu berupa IC HT12E dan HT12D. Adapun tujuan pada penelitian ini adalah
merancang, mendesain dan merealisasikan aplikasi HT12E-HT12D dengan RF
modulator pada pintu gerbang otomatis.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian dan analisa prototipe guna
mengetahui kerja sistem pintu gerbang otomatis. Pada bagian ini akan dilakukan
pengujian dan analisa identifikasi pemakaian encoder-decoder, pengujian saklar pada
gerak motor DC dan solenoid, jarak jangkau transmitter dan receiver tanpa
penghalang, jarak jangkau transmitter dan receiver dengan adanya penghalang.
Pengujian identifikasi encoder-decoder menggunakan data yang dikodekan pada dipswitch yang terangkai dengan encoder, dimana data yang keluar dari encoder
ditransmisikan, dan dikirimkan ke decoder terlebih dahulu. Pengkodean yang
dikirimkan dip-switch melalui transmitter ke receiver berupa pengiriman sinyal
unipolar. Hal ini dikarenakan pengiriman sinyal yang dikirimkan oleh encoder
HT12E berupa sinyal kotak dengan polaritas positif sebagai kode binernya, biner 1 dinyatakan dengan amplitudo gelombang positif dan biner 0 dinyatakan dengan level
0. Sehingga pada aplikasinya, dip-switch pada rangkaian transmitter dan receiver
digunakan sebagai tambahan pengaman, jika sewaktu-waktu terdapat transmitter
dengan modulasi gelombang yang frekuensinya sama dengan modul RF yang
digunakan pada prototipe pintu gerbang otomatis ini.
Pengujian on/off pada relay dilakukan sebagai indikator terkirimnya sinyal
yang dikirimkan encoder ke decoder. Indikator tersebut meliputi dua kondisi yaitu
lampu indikator pada relay “hidup” dan “mati”. Pada pengujian yang dilakukan, jika
kombinasi pin pada masing-masing dip-switch pada encoder-decoder sama, lampu
indikator pada relay akan merespon “hidup”, begitupun sebaliknya, jika kombinasi
pin pada dip-switch tidak sama maka lampu indikator pada relay “mati”. Jika lampu
indikator dalam kondisi “hidup”, maka relay secara otomatis akan teraliri arus
sehingga motor penggerak pintu gerbang dan solenoid akan bergerak sesuai yang
diinginkan.
Pengujian jarak jangkau transmitter dan receiver dilakukan untuk mendukung
kerja sistem dalam pengiriman data dari jarak jauh. Pentransmisi gelombang pada
sistem encoder dan decoder berupa modul RF yang memiliki frekuensi 433.92 MHz.
Modul RF ini digunakan sebagai gelombang pembawa karena memiliki frekuensi
tinggi sedangkan pada encoder HT12E osilasi gelombangnya berupa osilator RC
yang memiliki ketelitian frekuensi yang sangat rendah, sehingga frekuensi berupa
data yang dikirimkan oleh output encoder ditumpangkan kepada frekuensi tinggi dari
modul RF tersebut.
Dari hasil pengujian sistem secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
sistem prototipe pintu gerbang otomatis yang telah dibuat telah bekerja dengan baik
setelah dilakukan beberapa pengujian. Selain prototipe yang telah dirancang dapat
memberikan kenyaman, juga dapat memberikan keamanan karena dapat memberikan
validitasi identitas data bagi pengguna. | en_US |