Show simple item record

dc.contributor.authorTiara Septi Cipta Kurnia Sari
dc.date.accessioned2013-12-05T07:53:21Z
dc.date.available2013-12-05T07:53:21Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM091610101102
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5055
dc.description.abstractRINGKASAN Pengaruh Berbagai Teknik Penyimpanan dan Waktu Penundaan Pengisian Cetakan Alginat terhadap Stabilitas Dimensional Hasil Cetakan; Tiara Septi Cipta Kurnia Sari, 091610101102; 2013; 55 halaman; Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Dalam bidang kedokteran gigi, bahan cetak alginat sering kali digunakan. Penundaan pengisian hasil cetakan alginat sering terjadi pada praktek kedokteran gigi karena harus menyelesaikan pekerjaan pada pasien. Waktu penundaan yang sering terjadi berkisar antara 15 menit-30 menit. Penundaan waktu pengisian hasil cetakan dapat mempengaruhi stabilitas dimensional hasil cetakan karena bahan cetak alginat mempunyai sifat imbibisi dan sineresis. Berbagai teknik penyimpanan selama penundaan waktu pengisian hasil cetakan, diantaranya dengan cara menyimpan dalam tempat kedap udara, plastik klip , ataupun ditutup dengan lap basah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh berbagai teknik penyimpanan dan waktu penundaan pengisian hasil cetak alginat terhadap stabilitas dimensional hasil cetakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian The post Control Group Design pada 52 sampel hasil cetakan alginat. Pengelompokan sampel terdiri dari 7 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol dan 6 kelompok perlakuan dengan teknik penyimpanan kedap udara, plastik klip, lap basah dan waktu penundaan pengisian 15 menit dan 30 menit. Pantom rahang atas dipersiapkan sedemikian rupa untuk dijadikan model master. Pantom rahang atas difiksasi diatas papan kayu yang berukuran 15 cm X 15 cm, Setelah model master disatukan dengan papan kayu, dilakukan pengasahan gigi m1 kanan dan gigi m1 kiri sampai margin ginggiva, kemudian dilakukan pembuatan lubang pada titik didaerah: papila insisiva, m1 kanan dan m1 kiri. Skrup berdiameter 5mm dipasangkan pada ketiga titik tersebut sebagai titik acuan pengukuran model uji. Bahan alginat dan air ditakar dengan perbandingan 1:1, kemudian dilakukan vii pengadukan menggunakan alat pengaduk alginat (motofa). Setelah itu diaplikasikan pada sendok cetak no 2 dan dilakukan pencetakan model master rahang atas. Hasil cetakan alginat disimpan sesuai dengan kelompok perlakuan yaitu dengan menggunakan tempat kedap udara, plastik klip, dan ditutup dengan lap basah dengan waktu penundaan pengisian selama 15 menit dan 30 menit. Setelah perlakuan tersebut, dilakukan pengisian. Gipsum dan air ditakar dengan perbandingan 2:1, setelah itu dilakukan pengadukan gypsum dan air,kemudian diisi kedalam bahan cetak alginat, ditunggu sampai gipsum setting selama 10 menit. Model uji dilepas dari bahan cetak alginat, kemudian dilakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan ukuran awal pada model master dengan model uji. Hasil penelitian menunjukan terjadi perubahan stabilitas dimensional pada hasil cetakan setelah adanya penundaan waktu pengisian pada berbagai teknik penyimpanan. Teknik penyimpanan kedap udara dan penundaan pengisian selama 15 menit memiliki rata-rata AB 42,34 mm dan 29,40 mm, dan penundaan pengisian selama 30 menit memiliki rata-rata AB 42,41 mm dan 29,45 mm. Teknik penyimpanan plstik klip dan penundaan pengisian selama 15 menit memiliki rata-rata AB 42,41 mm dan 29,45 mm, dan penundaan pengisian selama 30 menit memiliki rata-rata AB 42,46 mm dan 29,46 mm. Teknik penyimpanan lap basah dan penundaan pengisian selama 15 menit memiliki rata-rata AB 42,42 mm dan 29,45 mm, dan penundaan pengisian selama 30 menit memiliki rata-rata AB 42,46 mm dan 29,51 mm. Terdapat perbedaan yang signifikan pada penundaan waktu pengisian dan tempat penyimpanan (p <0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pada berbagai teknik penyimpanan dan waktu penundaan pengisian hasil cetakan alginat terhadap stabilitas dimensional hasil cetakan. Penggunaan teknik kedap udara dengan waktu penundaan pengisian 15 menit lebih baik dibandingkan dengan teknik penyimpanan dan waktu penundaan yang lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101102;
dc.subjectAlginaten_US
dc.titlePENGARUH BERBAGAI TEKNIK PENYIMPANAN DAN WAKTUPENUNDAAN PENGISIAN CETAKAN ALGINAT TERHADAP STABILITAS DIMENSIONAL HASIL CETAKANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record