dc.description.abstract | Penjadwalan merupakan suatu kegiatan pengurutan pembuatan atau
pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin.
Penjadwalan flowshop yaitu pemrosesan sejumlah barang dengan mengatur urutan
pekerjaan yang dimiliki dengan urutan sama disetiap mesin. Kampung Batik Labako
adalah salah satu industri rumahan pembuatan batik khas Jember tepatnya di daerah
kecamatan Sumber Jambe desa Sumber Pakem yang menggunakan aliran proses
flowshop karena setiap memproduksi batik diproses tepat satu kali pada setiap mesin
dengan urutan sama. Permasalahan yang dihadapi di industri rumahan ini adalah
penjadwalan produksi batik yang kurang maksimal. Hal ini terlihat pada penyusunan
jadwal produksi oleh pemilik industri rumahan ini yang kurang efektif dalam
pengelolaan sumber daya yang ada. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
penjadwalan pembuatan batik ini adalah ingin menganalisis performa dari Algoritma
Heuristik Pour, Algoritma Gupta dan Algoritma Palmer. Analisis performa ini
dimulai dengan mengetahui nilai makespan (total waktu penyelesaian pekerjaan) dari
ketiga algoritma di atas, sehingga diperoleh penjadwalan produksi batik yang
optimal.
Berdasarkan makespan algoritma Heuristik Pour memiliki makespan sebesar
38 jam, algoritma Gupta memiliki makespan sebesar 41 jam, algoritma Palmer
memiliki makespan sebesar 44 jam. Berdasarkan nilai yang dihasilkan dari analisis
Efficiency Index (EI), perbandingan makespan algoritma Heuristik Pour dengan
algoritma Gupta dalam memproduksi batik menghasilkan nilai 0.926829268292683,
artinya algoritma Heuristik Pour lebih baik dari pada algoritma Gupta. Perbandingan
makespan algoritma Heuristik Pour dengan algoritma Palmer sebesar
0.8636363636363636, artinya algoritma Heuristik Pour lebih baik dari pada
algoritma Palmer. Perbandingan makespan algoritma Gupta dengan algoritma
Palmer sebesar 0.9318181818181818, artinya algoritma Gupta lebih baik dari pada
algoritma Palmer.
Begitu juga berdasarkan Relative Error (RE), algoritma Heuristik Pour
dengan algoritma Gupta menghasilkan nilai Relative Error (RE) sebesar 7,32%
artinya algoritma Heuristik Pour lebih baik dari algoritma Gupta dan algoritma
Heuristik Pour dengan algoritma Palmer sebesar 13,64% artinya algoritma Heuristik
Pour lebih baik dari algoritma Palmer serta algoritma Gupta dengan algoritma
Palmer sebesar 6,82% artinya algoritma Gupta lebih baik dari algoritma Palmer.
Berdasarkan nilai Elapsed Runtime (ER) perbedaan waktu pemrosesan dari
tiap algoritma tidak terlalu besar sehingga ketiga algoritma yaitu algoritma Heuristik
Pour, algoritma Gupta dan algoritma Palmer ketiganya bisa dipakai. Jadi sesuai
dengan analisis di atas bahwa algoritma yang sesuai untuk memproduksi batik di
industri rumahan Kampung Batik Labako berdasarkan nilai Efficiency Index (EI),
Relative Error (RE) dan Elapsed Runtime adalah algoritma Heuristik Pour dengan
urutan Job2-Job1-Job4-Job3 yaitu batik tulis kelir, batik tulis biasa, batik tulis
kombinasi, batik cap dan didapat makespan sebesar 38 jam | en_US |