dc.description.abstract | Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada dibawahnya terhadap pengaruh panas, debu, angin dan
guyuran air hujan. Terdapat berbagai macam atap yang digunakan pada sebuah
bangunan tempat tinggal, salah satunya genteng. Jenis genteng bermacam-macam,
ada genteng dari tanah liat, genteng dari semen pasir, genteng dari semen murni,
genteng dari beton, genteng dari marmer, genteng dari mortar, dan lain
sebagainya. Masing-masing bahan memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda dalam
kaitannya sebagai penyimpan maupun penahan panas.
Penelitian ini membahas tentang perpindahan panas pada atap bangunan
dengan bahan dan ketebalan yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti
menurunkan model perpindahan panas dari persamaan parabola dengan
memasukkan kondisi-kondisi batas berdasarkan persamaan difusi, khusunya difusi
panas yang terlibat selama proses ini berlangsung sehingga menjadi bentuk
diskrit. Dengan simulasi maka dapat diketahui pengaruh nilai-nilai sifat fisik pada
proses perpindahan panas pada atap bangunan.
Pada program simulasi dengan memasukkan parameter beberapa bahan
genteng yang dapat diubah-ubah ketebalan serta temperatur panasnya, dapat
diketahui bahwa pada beberapa bahan tersebut untuk mencapai temperatur
seragam ke seluruh lapisan genteng dibutuhkan waktu yang berbeda-beda. Bahan
genteng dari campuran semen-kerikil yang mempunyai karakteristik nilai
konduktivitas thermal yang tinggi, panas spesifik yang rendah, dan kepadatan
massa yang tinggi memiliki kemampuan perpindahan panas yang cepat,
sedangkan pada bahan genteng dari campuran semen-pasir yang mempunyai nilai
konduktivitas thermal yang rendah, panas spesifik yang tinggi, dan kepadatan
massa yang rendah memiliki perpindahan panas yang lebih lambat. Selain itu,
ketebalan bahan juga berpengaruh pada proses perpindahan panas, semakin tebal
bahan yang menjadi obyek maka perpindahan panas akan lebih lambat. | en_US |